Batas Waktu Penuhi Tuntutan Habis, Rakyat Irak Makin Marah
BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM-Pengunjuk rasa Irak menutup jalan utama di kota Kut al-Wasit yang berbatasan dengan Iran. Massa protes makin marah, karena batas waktu bagi pemerintah untuk memenuhi tuntutan mereka telah berakhir.
Bentrokan dalam demonstrasi dan penutupan jalan terus berlanjut di seluruh Irak pada hari Minggu (19/1) ketika batas waktu sampai 20 Januari ditetapkan bagi pihak berwenang untuk memenuhi tuntutan rakyat.
Berbagai jalan dan jembatan di berbagai wilayah di seluruh negeri ditutup oleh pengunjuk rasa, mereka menggunakan ban yang terbakar. Sebagian besar kantor dan sekolah pemerintah telah ditutup untuk hari itu juga, menurut sumber yang dikutip media setempat.
Bentrokan antara demonstran dan polisi anti huru-hara telah meletus di berbagai daerah termasuk di ibu kota Baghdad, di mana pasukan menembakkan gas air mata ke kerumunan. Beberapa cedera dan kasus mati karena lemas dilaporkan, menurut media setempat.
Para pengunjuk rasa pada hari Sabtu (18/1) membakar markas Hizbullah di Irak, yang terletak di dekat jembatan al-Iskan di Provinsi Najaf, menurut laporan Al Arabiya.
Demonstrasi yang marah telah mengguncang Baghdad dan Irak bagian selatan selama tiga bulan terakhir. Massa mengecam sistem politik negara yang sektarian dan politisi yang korup.
Sejak Oktober, kerusuhan telah menyebabkan sekitar 460 orang tewas dan sekitar 25.000 lainnya terluka, sebagian besar dari mereka adalah demonstran.
Para demonstran menuntut perubahan pemerintah dan sistem politik sektrian. Mereka menuntut diberantasnya korupsi dan peningkatan ekonomi dengan membuka lapangan kerja.
Perdana Menteri Irak, Adel Abdul Mahdi telah mengundurkan diri, namun pemerintah baru belum terbentuk, karena tarik menarik di kalangan politisi yang dituduh demonstran korup, dan melayani kepentingan luar.
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...