Bawaslu Turunkan Spanduk Provokasi di 632 Titik
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Badan Pengawas Pemilu DKI Jakarta bersama Satuan Polisi Pamong Praja setempat dan polisi menurunkan spanduk bernada provokasi di 632 titik di wilayah DKI Jakarta.
"Sudah kami turunkan spanduk-spanduk provokasi di 632 titik. Kemudian alat peraga kampanye yang diturunkan ada 630 titik," kata Ketua Badan Pengawas Pemilu DKI Jakarta Mimah Susanti dalam diskusi bertajuk Adu Program VS Kampanye Hitam di Jakarta, hari Sabtu (1/4).
Menurutnya, kasus spanduk provokasi itu terutama terjadi di Jakarta Selatan. "Kasus spanduk sudah ditangani di Jaksel. Kami rekomendasikan RT/RW setempat tidak dilakukan pemasangan lagi," ujarnya.
Sementara di kawasan Jakarta Barat ditemukan kasus selebaran bernada provokasi. "Selebaran sampai dua truk, kami tidak tahu siapa pelakunya," katanya.
Pihaknya berharap dalam Pilkada DKI Jakarta putaran kedua, paslon dan timses tidak lagi melakukan kampanye hitam dan kampanye negatif demi memenangkan paslon yang didukungnya.
"Sebaiknya kampanye negatif dan kampanye hitam itu tidak perlu dilakukan karena sama-sama punya kepentingan untuk menjatuhkan lawan. Walaupun kampanye negatif itu kadang berdasarkan fakta, tapi tujuannya untuk menaikkan citra paslon yang didukung dan menjatuhkan citra paslon lawan. Sedangkan kampanye hitam itu cenderung fitnah," katanya.
Mimah meminta seluruh pihak mau bekerja sama menciptakan suasana pilkada yang tenang dan kondusif demi terciptanya iklim demokrasi yang baik.
Pada Pilkada DKI Jakarta pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat lolos ke putaran kedua bersama pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.(Ant)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...