Bayi Kembar Hasil Rekayasa Gen Lahir di China
SHENZHEN, SATUHARAPAN.COM – Seorang periset China mengklaim berhasil menciptakan bayi perempuan kembar yang lahir bulan ini setelah mengubah DNA-nya supaya jangan terinfeksi virus HIV, yang mengakibatkan penyakit AIDS.
Kalau terbukti betul, kata kantor berita Associated Press, ini adalah suatu lompatan luar biasa dalam bidang sains dan etika.
Pakar China itu, He Jiankui dari Shenzhen mengatakan, ia mengubah embrio yang diperoleh dari tujuh pasangan suami-istri yang mengalami kesulitan untuk hamil secara alamiah. Tapi dari tujuh pasangan itu, hanya embrio dari satu pasangan yang berhasil dikembangkan sampai dilahirkan.
He Jiankui mengatakan, kedua orang tua anak kembar itu tidak mau disebutkan namanya atau diwawancarai. Semua laki-laki yang ikut dalam eksperimen itu punya penyakit AIDS tapi pasangan mereka tidak.
Kata He, ia menggunakan teknik mengedit gen itu untuk melumpuhkan gen yang disebut CCR-5, yang menghasilkan protein yang memungkinkan virus HIV masuk ke dalam sel yang sehat.
Kata He lagi, cara itu akan memberi kesempatan kepada pasangan pengidap AIDS untuk punya anak yang tidak akan terkena penyakit itu.
Peserta riset, direkrut dari kelompok advokasi AIDS yang berpusat di Beijing dan bernama Baihualian. Pemimpinnya, yang menggunakan nama samaran Bai Hua mengatakan kepada kantor berita Associated Press, bahwa di China banyak penderita AIDs kehilangan pekerjaan atau kesulitan mendapat pengobatan.
He Jiankui mengatakan, penularan HIV di China adalah masalah besar dan ia berusaha memperkecil atau menghilangkan kemungkinan itu.
Proses mengedit gen itu berlangsung dalam cawan petri di laboratorium. Langkah pertama adalah memisahkan dan “mencuci” sperma dari air mani, dimana kuman-kuman HIV terdapat. Kemudian sebuah sperma dimasukkan ke dalam telur untuk menciptakan embrio, dan setelah embrio itu berumur tiga sampai lima hari sel-sel CCR-5 itu dibuang.
Tapi sejumlah pakar yang membahas bahan-bahan yang diberikan He Jiankui kepada kantor berita Associated Press mengatakan, tes-tes yang diadakan belum cukup banyak untuk memastikan bahwa proses rekayasa gen itu berhasil dan tidak akan menimbulkan dampak buruk di kemudian hari.
Kata mereka, mengedit atau merekayasa sperma, telur atau embrio akan menghasilkan manusia yang susunan gen-nya sudah diubah, dan ini bisa diwariskan kepada keturunan mereka. Cara ini tidak diizinkan di Amerika, kecuali untuk riset di laboratorium. (Voaindonesia.com)
Editor : Sotyati
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...