Bayi Perempuan Selamat dari Reruntuhan Gempa Kumamoto
KUMAMOTO, SATUHARAPAN.COM – Tim penyelamat prefektur Kumamoto berhasil membebaskan seorang bayi perempuan dari rumah yang ambruk dalam gempa di prefektur Kumamoto, Jepang
Menurut Channel News Asia, hari Sabtu (16/4) yang mengutip situs berita Jepang, Manichi, bayi perempuan berusia lebih kurang delapan bulan tersebut telah terdesak dalam sebuah rumah selama lebih dari enam jam di rumah yang terkena gempa di barat daya Jepang tersebut.
Berdasar rekaman video dari Badan Kepolisian Nasional Prefektur Kumamoto menunjukkan bayi perempuan tersebut mengenakan piyama dan dievakuasi dari puing-puing rumah oleh tim kepolisian dengan ditutupi selimut.
Keterangan pihak kepolisian menyebut bayi perempuan tidak disebutkan namanya, dilaporkan tidak mengalami luka apapun. Padahal dalam rumah tersebut ibu, kakek, nenek, dan kakak berada di di lantai pertama ketika gempa mengguncang wilayah yang berada di Pulau Kyushu, tersebut.
Keterangan pihak kepolisian menyebut ada salah satu anggota keluarga – yang sebelumnya lolos dari gempa – mencoba menyelamatkan bayi tapi rumah terlebih dulu ambruk.
Menurut laporan US Geological Survey (USGS). Gempa berkekuatan 7,3 SR mengguncang Jepang bagian selatan pada Sabtu (16/4) dini hari WIB, gempa tersebut merupakan yang kedua, setelah sehari sebelumnya gempa kuat mengakibatkan sembilan orang meninggal di wilayah yang sama.
Badan Meteorologi Jepang (Japanese Meteorological Agency) hari Sabtu (16/4) melaporkan gempa berasal dari kedalaman sekitar sepuluh kilometer, mengguncang prefektur Kumamoto, Pulau Kyushu pukul 01.25 (waktu setempat).
Pada Kamis (14/4) otoritas meteorologi Jepang tersebut juga memberi peringatan tsunami untuk wilayah pesisir barat Pulau Kyushu, tempat sembilan orang meninggal dan ratusan korban terluka akibat gempa berkekuatan 6,5 SR, namun peringatan itu kemudian dicabut.
Editor : Eben E. Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...