Bazaar Fashion Festival, Pelaku Bisnis Mode Membangun Sinergi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Perancang busana yang tergabung dalam Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) menyemarakkan Bazaar Fashion Festival dan Pasar Indonesia 2014 di Jakarta Convention Center, 22 – 26 Oktober. IPMI menampilkan tren fashion baru untuk 2015, IPMI Trend Show 2015, dengan mengusung tema “Immersion”.
Mewakili IPMI, desainer Era Soekamto mengatakan IPMI Trend Show mencoba memperlihatkan karakter berkualitas tinggi dari konsep yang diekspresikan desainer menjadi sebuah koleksi mode, yang penyajiannya berbeda dengan pergelaran lain yang cenderung hanya menampilkan presentasi koleksi dibanding presentasi konsep.
Selain ruang presentasi Runway berstandar internasional sebuah fashion week yang menampung sampai 700 tamu, desainer memperlihatkan koleksi di ruang presentasi White Cube yang menampung sampai dengan 250 tamu. Di ruang presentasi itu, pencinta fashion, pelaku fashion lain, dan media, dapat menikmati koleksi sedekat mungkin, bahkan berdialog langsung dengan desainer.
Konsep White Cube yang dibangun mengikuti rangka sebuah kotak, seperti dikemukakan perancang mode Tri Handoko, penanggung jawab IPMI Trend Show 2015, baru pertama kali diterapkan di Indonesia.
Siap Berkembang dan Bersaing
IPMI Trend Show kali ini, menurut Era Soekamto, juga merupakan upaya IPMI merealisasikan keinginan untuk mengembangkan mode yang dapat mendorong perputaran ekonomi Indonesia, “ komponen dari industri mode Indonesia harus terintegrasi untuk menguatkan relasi business-to-business dan business-to-customer. Pasalnya, hal itu dapat memperluas kesempatan berkembang bagi perajin, gerai ritel, pabrik garmen, dan unsur pendukung lainnya.”
Belasan tahun pelaku industri mode dan fashion, mulai dari desainer fashion, industri teksil, industri garmen, industri ritel, jalan sendiri-sendiri. “Kita punya banyak perancang busana yang luar biasa. Industri tekstil kita maju, demikian juga industri garmen yang mampu menerima order dari luar. Namun, semua jalan sendiri-sendiri. Media pun belum menjadi mitra, baru sekadar menjadi media partner,” Ketua Dewan Pengurus IPMI Sjamsidar Isa menggambarkan perjalanan mode Indonesia, dalam acara temu pers di acara pembukaan Bazaar Fashion Festival, Rabu (22/10).
Pergelaran akbar mode kali ini, disebut Era sebagai awal idealisme membuat event yang menyinergikan usaha kreatif dari hulu ke hilir. “Harapannya tentu titik sustainability tercapai,” katanya kepada satuharapan.com, Kamis (23/10).
Bazaar Fashion Festival yang digelar Majalah Harper’s Bazaar Indonesia bersama Bank Mandiri, mempertemukan pelaku usaha mode dan fashion dalam hal ini perancang busana dan perajin, media, bank sebagai lembaga finansial, dan pendukung lain, merupakan langkah menggembirakan.
Era menggambarkan perwujudan sinergi itu seperti bisul yang meletus. “Bayangkan, mulai dari mengerjakan konsep dan menggiringnya hingga terwujud, itu butuh kesabaran dan kerja keras. Walaupun masih tahap business-to-customer. Namun, ini kita dorong terus dengan binaan Bank Mandiri, hingga terwujud sinergi lebih luas jadi lingkaran penuh, sambil terus melakukan penelitian atas pengembangan kain Indonesia sebagai diferensiasi,“ Era menambahkan.
IPMI Trend Show yang digelar di dalam ajang Bazaar Fashion Festival dan Pasar Indonesia 2014, disebut Era sebagai realisasi komitmen untuk menunjukkan industri mode Tanah Air sudah siap berkembang dan bersaing dengan industri mode internasional.
Editor : Sotyati
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...