Baznas Beasiswakan Disabilitas, Komunitas Adat dan Daerah 3T
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menghadirkan program beasiswa yang ditujukan untuk kelompok penyandang disabilitas, daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), serta komunitas adat guna memperoleh akses terhadap pendidikan yang baik.
Ketua Baznas KH. Noor Achmad mengatakan Program bernama Beasiswa Kemitraan Pendidikan Khusus Disabilitas, Daerah 3T, dan Komunitas Adat itu terkait erat dengan program Asta Cita yang beberapa di antaranya membahas tentang pendidikan dan penyandang disabilitas.
“Program ini sangat terkait erat dengan SDGs dan Asta Cita Bapak Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang patut bagi kita semua untuk mem-back up dan mendukung sekuat tenaga kita semua,” kata Noor dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (7/11).
Program Beasiswa Kemitraan Pendidikan Khusus Disabilitas, Daerah 3T, dan Komunitas Adat telah dijalankan Baznas sejak 2021 di 13 provinsi.
Beasiswa itu bekerja sama dengan 38 lembaga, di antaranya 18 lembaga yang berfokus pada kelompok disabilitas, 11 lembaga yang bergerak di daerah 3T, dan 9 lembaga yang fokus pada komunitas adat.
Noor menambahkan, program beasiswa akan sukses apabila dilakukan secara bersama dengan lintas sektoral. Oleh karena itu, ia mendorong partisipasi aktif berbagai pihak sehingga akan banyak kelompok masyarakat miskin ekstrem yang dapat diselamatkan, dan fakir miskin bisa menjadi muzaki (pemberi zakat).
“Saya punya keyakinan bahwa dengan dana ZIS dan kerja sama kita yang simultan akan terus bisa mengatasi persoalan di daerah 3T dan persoalan disabilitas, sehingga apa yang kita lakukan ini dapat mengurangi kemiskinan ekstrem dan mengangkat fakir miskin menjadi muzaki,” ujarnya.
Sementara itu, Deputi II BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Imdadun Rahmat menambahkan, program beasiswa kemitraan 2024 merupakan bentuk keberpihakan Baznas terhadap kelompok masyarakat di daerah 3T dan penyandang disabilitas.
“Program beasiswa yang bersifat inklusif ini sejalan dengan prinsip no one life behind dan ini in line dengan Suistainable Development Goals, terutama yang berfokus pada tujuan akses pendidikan yang berkualitas, mengurai ketimpangan, dan membangun kemitraan,” ujarnya.
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...