Beberapa Negara Eropa Tolak Penangguhan Bantuan Pembangunan untuk Palestina
PARIS, SATUHARAPAN.COM-Prancis tidak mendukung penangguhan bantuan yang secara langsung menguntungkan Palestina sebagai respons terhadap pecahnya kekerasan baru-baru ini di Israel, kata Kementerian Luar Negeri di Paris pada Selasa.
“Kami tidak mendukung penangguhan bantuan yang secara langsung bermanfaat bagi rakyat Palestina, dan kami telah menjelaskan hal ini kepada Komisi Eropa kemarin,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, Penjabat Menteri Luar Negeri Spanyol, Jose Manuel Albares, mengatakan pada hari Selasa (10/10) bahwa pemerintahnya menentang usulan penangguhan bantuan Uni Eropa ke wilayah Palestina.
“Kerja sama ini harus dilanjutkan, kita tidak bisa mencapur-adukkan Hamas, yang termasuk dalam daftar kelompok teroris Uni Eropa, dengan penduduk Palestina, atau otoritas Palestina atau organisasi PBB di lapangan,” kata Albares dalam wawancara dengan radio Spanyol Cadena SER.
Dia menambahkan bahwa wilayah Palestina kemungkinan akan membutuhkan lebih banyak bantuan dalam waktu dekat setelah serangan Hama pada hari Sabtu (7/10) terhadap Israel dan pemboman Israel selanjutnya di Jalur Gaza.
Para menteri luar negeri UE bertemu untuk membahas masalah ini pada Selasa (10/10) sore.
Sementara itu, Norwegia menyerukan agar komunitas internasional terus memberikan bantuan keuangan kepada masyarakat dan lembaga-lembaga Palestina. Menteri Luar Negeri Norwegia, Anniken Huitfeldt, mengatakan kepada Reuters pada hari Rabu (11/10), “Sebagai ketua kelompok donor internasional (untuk Palestina) AHLC, Norwegia mendorong komunitas internasional untuk melanjutkan bantuan keuangannya kepada rakyat Palestina.”
Beberapa negara, termasuk Swedia dan Denmark, mengatakan mereka akan menghentikan, atau sedang mempertimbangkan apakah akan menghentikan, bantuan ke wilayah Palestina menyusul serangan mendadak yang dilakukan militan Hamas terhadap Israel pada akhir pekan.
Namun situasi di wilayah tersebut hanya akan memburuk jika bantuan dihentikan, kata Menteri Luar Negeri Norwegia. “Bantuan kemanusiaan kepada masyarakat Gaza harus menjadi prioritas utama,” tambahnya.
Beberapa negara Uni Eropa juga menyatakan dukungannya untuk mempertahankan bantuan kepada Palestina, sehingga memaksa Uni Eropa untuk mundur dari pengumuman untuk menangguhkan bantuan pada awal pekan ini.
Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, juga mengatakan pada hari Rabu (11/10) bahwa dukungan kemanusiaan Uni Eropa kepada rakyat Palestina tidak perlu dipertanyakan, namun blok tersebut harus meninjau kembali bantuan keuangannya.
“Dukungan kemanusiaan kami kepada rakyat Palestina tidak perlu dipertanyakan lagi,” kata von der Leyen dalam sebuah pernyataan.
“Namun penting bagi kami untuk meninjau secara hati-hati bantuan keuangan kami untuk Palestina. Pendanaan UE tidak pernah dan tidak akan pernah disalurkan ke Hamas atau entitas teroris mana pun. Jadi kami sekarang akan meninjau kembali seluruh portofolio mengingat situasi yang berkembang di lapangan,” katanya. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Obituari: Mantan Rektor UKDW, Pdt. Em. Judowibowo Poerwowida...
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Mantan Rektor Universtias Kristen Duta Wacana, Yogyakarta, Dr. Judowibow...