Beberapa Pejabat FIFA Ditangkap Karena Korupsi
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Beberapa pejabat Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) ditangkap oleh polisi Swiss atas permintaan Amerika Serikat atas tuduhan korupsi, lapor New York Times seperti dikutip AFP Rabu (27/5) pagi waktu setempat
Menurut AFP, kabar ini menciptakan krisis bagi organisasi yang diselimuti tuduhan penyuapan tersebut. Para pejabat badan sepak bola internasional itu terancam diekstradisi ke AS menyusul penangkapan mereka di sebuah hotel mewah di Swiss, tulis koran AS tersebut.
Sangkaan ini adalah tantangan besar bagi FIFA di tengah upaya bosnya, Sepp Blatter, memburu masa jabatan kelimanya pada pemungutan suara Jumat (29/5) mendatang.
Blatter, orang kuat dalam olah raga ini, bukan sasaran dalam kasus yang dialamatkan pihak AS ini. Blatter membantah sedang menjadi incaran investigasi korupsi oleh FBI.
Bantahan itu disampaikan menyusul dokumenter televisi ESPN yang menyebutkan pejabat FIFA dari Swiss itu menghindari AS karena ada investigasi FIFA.
Penggeledahan Markas FIFA
Polisi Swiss menggeledah markas besar FIFA dengan menyita dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penyelidikan suap yang diberikan untuk Piala Dunia 2018 dan 2022, kata kantor Kejaksaan Agung Swiss. Dokumen-dokumen dan data elektronik yang disita adalah sebagai bagian dari penyelidikan yang sudah berlangsung mengenai pencucian uang dan suap yang melibatkan keputusan FIFA memberi Rusia dan Qatar masing-masing menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.
Penyelidikan yang diluncurkan pada 10 Maret 2015 tidak pernah diungkapkan sampai hari ini. "Pengumpulan dokumen-dokumen bank yang relevan terlebih dahulu sudah diperintahkan di berbagai lembaga di Swiss," kata Kejaksaan Agung Swiss.
Siapa saja pejabat FIFA yang ditangkap FBI? Berikut nama-nama pejabat yang dicokok itu, sebagaimana dikutip dari laman Guardian:
Pertama, Jeffrey Webb, presiden asosiasi sepak bola Amerika tengah dan Karibia (Concacaf). Kedua, penggantinya yakni Jack Warner.
Pejabat lainnya yang digelandang polisi Swiss, yakni ketua eksekutif asosiasi sepak bola Uruguay, Eugenio Figueredo, dan Eduardo Li, presiden federasi sepak bola Costa Rica.
Selanjutnya, pejabat FIFA, Julio Rocha; presiden federasi sepak bola Venezuela, Rafael Esquivel; mantan presiden konfederasi sepak bola Brasil, Jose Maria Marin; dan mantan presiden konfederasi sepak bola Amerika Selatan, Nicolas Leoz.
Pejabat lainnya yang diduga terkena kasus itu, yakni Costas Takkas. (Ant/AFP/guardian.com).
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...