BEI Berharap Divestasi Saham Freeport Melalui IPO
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Bursa Efek Indonesia (BEI) masih mengharapkan sebagian divestasi saham PT Freeport Indonesia diberikan kepada masyarakat melalui mekanisme penawaran umum perdana saham (IPO).
"Kalau kami di Bursa berharap, Freeport Indonesia bisa melaksanakan IPO supaya masyarakat bisa memiliki sahamnya," ujar Direktur Pengembangan BEI, Hosea Nicky Hogan di Jakarta, hari Rabu (20/1).
Menurut dia, pelaksanaan IPO PT Freeport Indonesia akan membawa pengaruh positif terhadap industri pasar modal di dalam negeri. Apalagi, jika harga komoditas dunia nantinya kembali membaik, maka kinerja Freeport Indonesia dapat ikut terdongkrak.
Kendati demikian, Hosea Nicky Hogan belum mau berandai-andai lebih jauh mengenai divestasi saham Freeport Indonesia di bursa domestik.
"Divestasi saham Freeport Indonesia masih proses pembicaraan lebih lanjut dengan pemerintah," katanya.
Sebelumnya, Direktur Utama BEI, Tito Sulistio, mengatakan bahwa jika PT Freeport Indonesia mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia secara otomatis akan mendorong nilai kapitalisasi pasar modal domestik meningkat.
"Kalau saya lihat datanya, harga saham yang ditawarkan ke pemerintah senilai 1,75 miliar dolar AS, artinya kapitalisasi pasarnya sebesar 17 miliar dolar AS (sekira Rp 221 triliun, kurs Rp 13.000). Namun, Bursa tidak bisa bilang kemurahan atau kemahalan," katanya.
Menurut dia, masih banyak perusahaan di Indonesia yang nilai kapitalisasi pasarnya masih lebih besar dari perusahaan asal Amerika Serikat itu. Per 19 Januari 2016, BEI mencatat nilai kapitalisasi pasar saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk sebesar Rp 313 triliun, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk sebesar Rp 281 triliun.
"Tetapi menurut saya Freeport Indonesia itu bagus jika sahamnya tercatat di Indonesia," katanya. (Ant)
Editor : Bayu Probo
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...