BEI Catat Emisi Obligasi 2014 Rp 17,433 Triliun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total emisi obligasi dan sukuk sepanjang tahun 2014 sebanyak 19 emisi dari 19 emiten senilai Rp 17,433 triliun.
Dalam informasi yang disampaikan BEI, Kamis, disebutkan bahwa jumlah itu bertambah seiring dengan dicatatnya obligasi I Sarana Multi Infrastruktur Tahun 2014 dengan nilai total nominal sebesar Rp 1 tirliun.
Dipaparkan, obligasi itu terdidiri dari seri A (SMII01A) dengan nilai nominal Rp 100 miliar sengan jangka waktu tiga tahun, dan seri B (SMII01B) senilai nominal Rp 900 miliar dengan jangka waktu lima tahun.
Disampaikan, hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk obligasi itu idAA+ (double A plus). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Dengan pencatatan itu, maka total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 254 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 217,755 triliun dan 100 juta dolar AS, yang diterbitkan oleh 107 emiten.
Sementara Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 92 seri dengan nilai nominal Rp 1.111,095 triliun dan 540 juta dolar AS. Dan lima Efek Beragun Aset (EBA) senilai Rp 2,142 triliun.
Secara terpisah, Direktur Utama Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Emma Sri Martini mengatakan bahwa dana yang dihimpun dari penerbitan obligasi itu akan digunakan untuk membiayai sejumlah proyek infrastruktur tahun ini.
"Hal itu sesuai dengan bisnis utama perusahaan yakni pembiayaan proyek infrastruktur untuk memenuhi target komitmen pembiayaan sebesar Rp 5,5 triliun pada tahun ni," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa emisi obligasi PT SMI itu menunjukan hasil yang cukup menggembirakan dengan permintaan yang masuk melebihi dua kali lipat dari nilai obligasi yang ditawarkan.
"Hal itu tentu saja menunjukan kepercayaan investor yang tinggi terhadap PT SMI. Selain itu, hal ini juga menunjukan bahwa infrastruktur merupakan asset class yang dapat dipertimbangkan oleh para investor," katanya.
Direktur Manajemen Risiko, Keuangan dan Dukungan Kerja PT SMI Nasrizal Nazir mengemukakan bahwa kupon ditetapkan sebesar 9,6 persen untuk tenor tiga tahun dan 10 persen untuk lima tahun.
"Penetapan kupon tersebut lebi rendah dari batas tengah kupon indikatif yang ditawarkan PT SMI pada kisaran 9,25-10 persen. (Ant)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...