Bekasi Alihkan Sumber Air PDAM Akibat Pencemaran
BEKASI, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, berencana mengalihkan sumber air baku Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Patriot menyusul situasi Kali Bekasi yang kerap terkontaminasi limbah industri.
"Rencananya kami akan mengalihkan sumber air baku produksi air kita ke sodetan Islamic Center yang sumber airnya berasal dari Tarum Barat karena Kali Bekasi sudah tidak aman lagi," kata Direktur Utama PDAM Tirta Patriot TB Hendi Irawan di Bekasi, Jumat (17/3), seperti dilansir Antaranews.com.
Dia mengatakan, pihaknya secara resmi sudah meminta kepada Perusahaan Jasa Tirta (PJT) II pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menutup saluran di Kali Bekasi.
Hal itu, dikatakan Hendi menyikapi peristiwa pencemaran Kali Bekasi berupa busa putih setebal 10 sentimeter yang mengapung dari Sungai Cileungsi menuju Bendung Kali Bekasi, Jumat (17/3) siang.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi memastikan sumber pencemaran Kali Bekasi berupa busa putih setebal 10 sentimeter yang berlangsung Jumat (17/3) siang, terbawa dari wilayah Kabupaten Bogor melalui Sungai Cileungsi.
"Pemerintah Kota Bekasi sedang meneliti dan menguji tes laboraturium busa tersebut. Namun yang perlu diketahui, pencemaran itu datang dari hulu Sungai Cileungsi. Di sana banyak pabrik," katanya di Bekasi.
Menurut dia, sejumlah faktor yang diduga memicu pencemaran itu di antaranya limbah air cucian dari jenis industri yang memakai atau memproduksi berbagai jenis minyak nabati dan hewani.
"Atau bisa pula akibat pH air yang rendah dan adanya turbulensi aliran," katanya.
Rahmatmengatakan pihaknya telah melaporkan hal itu kepada sejumlah pihak terkait, termasuk kepolisian dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
"Juga sudah kami laporkan ke Polres dan Kementerian Lingkungan Hidup, begitu juga dengan melaporkan ke Bupati Bogor, tercemarnya Kali Bekasi dikarenakan datang dari daerah hulu," katanya.
Penelitian itu dilakukan untuk memperkuat bukti bahwa kali tersebut telah tercemar limbah pabrik yang ada di daerah Bogor, Jawa Barat.
Kasus tercemarnya Kali Bekasi bukan kali ini saja terjadi. Pada pertengahan Oktober 2016 dan awal Januari 2017, Kali Bekasi tercemar. Saat itu, aliran air yang terdapat di Jalan Rawa Tembaga, Kecamatan Bekasi Utara berubah warna dari cokelat menjadi hitam pekat dan berbusa.
Tak hanya itu, sejumlah ikan yang biasa hidup di sana juga mendadak mati.
Hendi mengatakan, hingga saat ini pihaknya memilih untuk tetap berproduksi meskipun kondisi air baku Kali Bekasi dinyatakan tidak aman.
"Sejauh ini produksi air masih mencapai 450 liter per detik. Ke depan sodetan itu akan dijadikan prioritas bahan baku air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)," katanya.
Hendi mengatakan, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi sudah menyetujui relokasi sumber air baku PDAM dari air Tarum Barat.
Editor : Sotyati
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...