Belajar dari kacamata
Semua bergantung pada kacamata yang kita kenakan.
SATUHARAPAN.COM – Setiap orang memiliki kacamatanya sendiri-sendiri sesuai dengan kondisi matanya. Ada yang menggunakan kacamata minus karena matanya memang minus. Begitu juga yang kondisi matanya plus atau bahkan silinder. Namun, ada pula yang menggunakan kacamata bukan karena kondisi mata yang minus, plus ataupun silinder. Akan tetapi, dia menyesuaikan dengan style atau gaya busana yang sedang in. Disamping itu, jenis dan warna lensanya juga bermacam-macam.
Saya pernah mencoba menggunakan kacamata hitam, sontak hari yang panas terang benderang berubah menjadi teduh dan remang-remang. Namun, saat kacamata baca saya yang minus saya kenakan, tulisan yang semula remang-remang dan berbayang menjadi jelas, namun tidak berpengaruh pada cuaca panas atau mendung.
Belajar dari kacamata, cara pandang kita terhadap sesuatu hal juga bergantung pada prapaham kita yang terkait dengan ukuran kita. Saat kita melihat bahwa sebuah rumah yang layak itu terdiri atas rumah dengan batu bata sebagai dindingnya, atapnya dipasang plafon, lantainya kerami; maka saat kita melihat rumah yang dindingnya papan, tidak dipasang plafon, tidak dikeramik, kita menilai rumah itu tidak layak. Padahal belum tentu seorang yang hidup di tengah rumah berdinding batu, beratap plafon dan berlantai keramik lebih hangat relasi di antara anggota keluarga itu dibandingkan mereka yang tinggal di rumah berdinding papan tanpa plafon dan keramik.
Semua bergantung pada kacamata yang kita kenakan!
Email: inspirasi@satuharapan.com
Editor : Yoel M Indrasmoro
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...