Belajar dari Sebilah Gunting
SATUHARAPAN.COM – Gunting namanya. Biasa digunakan untuk memotong. Kertas, rambut, plastik, kain, rumput, dan beberapa benda lain bisa dipotongnya. Terbuat dari tembaga, dengan dua macam sisi yang berlawanan. Dan justru karena berlawananlah gunting menjadi sangat bermanfaat.
Ujung-ujungnya lancip, dengan masing-masing sisi dibuat tajam, pangkal dibuat berlobang sebagai tempat ibu jari dan jari lainnya untuk menggerakannya. Jika digerakkan berlawanan arah, maka berfungsilah dia sesuai kodrat penciptanya.
Leonardo da Vinci diyakini sebagai penemu gunting, meski beberapa literatur menyatakan bahwa 4.000 ribu tahun lalu gunting, dalam bentuknya yang paling sederhana, sudah digunakan manusia.
Sejatinya, gunting bisa memberi pelajaran berharga bagi manusia—bahwa untuk memainkan peran, perbedaan dalam kebersamaan merupakan keniscayaan. Berbeda dan berlawanan bukanlah aib, apa lagi dosa. Karena dengan berbeda, dan berlawanan cara bekerjanyalah, sebilah gunting bisa sungguh berguna. Tidak mungkin gunting mampu memotong jika kedua bilahnya dibuat sama.
Terkadang manusia menginginkan semuanya serbasama—seragam. Perbedaan sering menjadi pabrik munculnya konflik. Sejarah mencatat, pertumpahan darah sering diawali perbedaan. Namun, dari gunting yang sederhana kita bisa belajar bahwa dalam keberbedaan itulah alat potong itu berfungsi. Dalam keberlawanan mereka memberi arti. Berbeda dan berlawanan itu lumrah, bahkan harus, jika disepakati untuk tujuan bersama.
email: inspirasi@satuharapan.com
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...