Belajar Kepada Harry Is Mulyana
SATUHARAPAN.COM – Sudah lama, pengusaha tahu, tempe, kecap, dan susu kacang kedelai dibuat pusing. Pada satu sisi, Indonesia adalah negara agraris penghasil kedelai. Pada sisi lain, Indonesia justru mengalami kelangkaan, hingga mengimpor dari luar, padahal harganya lebih tinggi dan kualitas gizinya rendah.
Kita perlu belajar dari Harry Is Mulyana, pemulia kedelai. Peneliti emeritus Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Jakarta ini memang memiliki kecintaan khusus dan keahlian istimewa tentang kedelai. Kecintaannya pada kedelai disebabkan oleh keprihatinannya kepada 1. Petani kedelai yang masih belum sejahtera; 2. Perajin tahu, tempe, kecap, dan susu kacang, pengguna bahan dasar kedelai yang diombang-ambingkan oleh ketersediaan kedelai lokal dan harga kedelai yang tidak bersahabat; dan 3. Masyarakat penggemar makanan rakyat nan sehat: kacang kedelai, tahu, tempe, kecap, dan susu kedelai.
Pria kelahiran Bogor ini telah berhasil menemukan berbagai kedelai varietas Batan, yang patut dibanggakan. Baik kedelai varietas yang sudah dirilis, seperti: Rajabasa (Kuning, Cocok di tanah masam dan hara rendah); Mitani (Kuning, cocok untuk lahan kering, tahan hama apis, dan produktivitas tinggi); Gamasugen 1 & 2 (Kuning, 65-70 hari sudah panen, sebelumnya 70-75 hari); Mutiara 1 (Kuning,berat 100 biji adalah 23 g, lebih besar dari kedelai impor yang hanya 17 gram; cocok untuk produksi tempe, dengan 1 kg menghasilkan 3 potong tempe, 1 kg kedelai biasa hanya 2 potong). Yang belum dirilis, tetapi sudah diuji: Mutiara 2 & 3 (Hitam, kualitas terbaik untuk kecap, produktivitas tinggi, tahan penyakit karat daun, dan mengungguli Malika).
Harapannya, presiden baru dapat merealisasikan swasembada kedelai. Secara teknologi siap, tinggal mewujudkannya melalui kebijakan strategis dan tata niaga kedelai yang berpihak pada kesejahteraan petani, perajin dan rakyat. Sebagai pegawai BATAN sudah pensiun, namun demi bila Indonesia memanggil demi swasembada kedelai, dia selalu siap.
Merdeka!
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...