Budaya Sampah
SATUHARAPAN.COM – ”Dilarang buang sampah sembarangan!” Begitu tertulis di papan pengumuman di berbagai tempat. Di tempat sampahnya sendiri ditulis: ”Buanglah sampah pada tempatnya” atau buat yang tak begitu paham bahasa Indonesia dikasih tulisan ”Do not litterer” atau ”Put your litter in that bin” sebagai peringatan.
Tetapi, alih-alih sadar dan tertib buang sampah, banyak dari masyarakat kita yang mbeling soal buang sampah. Bungkus makanan, permen, tas kresek, puntung rokok, botol minuman, semua main lempar di sembarang tempat, padahal di dekatnya ada tempat sampah! Saya sering melihat penumpang dari mobil—apakah taksi, angkot, bahkan mobil pribadi yang nggak murah—sama juga perilakunya. Belum lagi yang buang sampah ke kali, sama parahnya. Saya membayangkan, kalau di jalanan saja enggak tertib plus jorok, bagaimana di rumahnya?
Karena perilaku itu cenderung dilakukan di mana saja tanpa sadar karena kebiasaan. Itu baru sampah, belum lagi meludah sembarangan. Bahkan, maaf-maaf nih ada juga yang buang air kecil dipinggir jalan ramai. Waduh makin runyam budaya bangsa ini!
Dahulu waktu saya sekolah ada pelajaran budi pekerti yang diajarkan dan langsung dipraktikkan, bahkan dengan sanksi bagi yang melanggar. Apakah sekarang ini masih ada kurikulum semacam itu? Cermin kepribadian seseorang bisa dilihat dari perilakunya, karena itu yang keluar dari hati dan pikirannya.
Karena itu, budaya sampah perlu terus digalakkan.
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...