Belajar Kesabaran dari Tanah
Tanah memiliki sifat tulus.
SATUHARAPAN.COM – Manusia hidup tidak luput dari tanah dan tidak jauh pula dari tanah.Tanah merupakan kumpulan alam. Tanah juga salah satu unsur yang merupakan dasar penciptaan manusia. Tanah mempunyai sifat yang mudah dipengaruhi iklim. Tanah juga sangat akrab dengan kita, yang setiap hari kita lihat, kita injak, dan kadang kita nodai. Kadang tanah sering menodai pakaian bersih yang dipakai manusia. Di mana pun kita melangkah pasti kita menginjak tanah.
Tanah bukanlah kita, walaupun sering terinjak, namun tanah tidak merusak. Bahkan meski diperlakukan kejam oleh manusia, tanah tetap tulus menjadi tempat tumbuh beragam kehidupan. Kalau tanah bisa memilih dan mengeluh ataupun berbicara, tanah tidak mau diinjak, tidak mau dinodai, tidak mau dikotori dan tanah tidak mau diperlakukan kejam, tetapi tanah hanya bisa pasrah dan sabar.
Karena itu, kita sebagai manusia bisa belajar dari tanah, belajar untuk sabar dalam menghadapi ujian hidup, sabar dalam melakukan pekerjaan dan bertindak, yang berarti tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan. Sebab orang yang sabar pasti dapat melewati semuanya.
Tanah memiliki sifat tulus, tanah juga menjadi tempat berpijak, tempat bertahannya manusia. Karena itu, manusia belajarlah dari tanah. Orang yang belajar dari ketulusan akan menghasilkan kebaikan karena apa yang kita lakukan dengan tulus dan ikhlas dalam bekerja, tanpa pamrih, akan membuat kita merasa lebih nyaman, juga menghasilkan kebaikan, seperti dapat dipercayai oleh orang lain.
Email: inspirasi@satuharapan.com
Editor : Yoel M Indrasmoro
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...