Belajar Sabar Bagai Anak Pisang
SATUHARAPAN.COM – Raki gae atau pisang goreng adalah salah satu penganan tradisional terkenal masyarakat Nias. Bahan utamanya buah pisang yang banyak tumbuh di pulau itu. Pisang, termasuk suku Musaceae, adalah buah tropis yang sangat digemari karena kelezatan dengan kandungan vitamin dan gizi bagi tubuh. Keunikan tanaman ini hanya berbuah sekali. Setelah itu akan mati dengan sendirinya. Cara pembiakan yang umum adalah melalui anak pisang yang keluar dari bonggol pisang dewasa, lalu bertumbuh di sebelah induknya. Dalam pembudidayaan, anak pisang yang dipilih adalah dari pohon pisang yang berbuah baik.
Dalam masyarakat Nias Selatan terdapat ungkapan agö ono gae barö, yang berarti sabar dan rendah hati seperti anak pisang. Anak pisang yang masih kecil rela hidup menempel di bonggol induknya agar mendapat asupan makanan untuk bertumbuh dan terlindung dari berbagai ancaman. Dengan sabar dan rendah hati, anak pisang akan menyaksikan Sang Induk menghadapi gangguan alam dan berbuah pada akhirnya. Setelah induk pisang berbuah, ia akan mati. Itulah saatnya bagi anak pisang untuk tumbuh mandiri, bisa menyamai bahkan lebih besar dari induknya.
Untuk menjadi besar dan diperhitungkan, seseorang harus sabar menunggu dan rela sementara waktu menempati posisi di bawah. Kesempatan itu haruslah dimanfaatkan untuk belajar dan menempa mental untuk menerima tanggung jawab yang lebih besar nantinya. Setiap orang ada masanya. Karena itu, bersabarlah! Orang yang sabar dan rendah hati akan berhasil mencapai cita-citanya.
email: inspirasi@satuharapan.com
Ibu Kota India Tercekik Akibat Tingkat Polusi Udara 50 Kali ...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang di ibu kota India menutup sekolah, menghentikan pembangun...