Belanda vs Meksiko: Perebutan Lini Tengah
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Babak play-off zona Concacaf menjadi titik balik Meksiko saat mengalahkan Selandia Baru. Ada semacam keraguan ketika mereka terancam tidak lolos penyisihan Piala Dunia 2014 dan harus menjalani laga play-off. Herrera sang pelatih menjadi orang yang berjasa menyuntikkan semangat tim.
Dengan bermaterikan sebagian besar pemain yang meraih medali emas Olimpiade 2012 London, tim sepakbola Meksiko sesungguhnya tidak bisa dipandang remeh. Brasil sudah merasakan bagaimana mereka kerepotan di fase grup A dan hanya mampu menahan imbang 0-0.
Figur sentral dalam sebuah tim yang berisikan pemain muda sangat diperlukan. Sejauh ini Marquez mampu mengambil peran sentral tersebut. Ketegasan Marquez dalam tim sangat diperlukan sehingga memudahkan dalam mengorganisir pertahanan maupun penyerangan.
Dengan peran Marquez, Fabian-Herrera-Guarardo lebih leluasa menjadi penguasa lapangan tengah untuk menahan aliran bola lawan. Lebih dari itu, meskipun Meksiko minim pemain tengah, justru mereka memiliki banyak pemain depan yang memiliki kemampuan sebagai gelandang serang yang bisa beroperasi dari lini kedua.
Belanda, Sneijder sejauh ini masih menjadi otak serangan tim oranye. Peran Sneidjer masih cukup sentral ketika Belanda menaklukkan Spanyol di fase grup. Dengan tertumpunya penjagaan pada Robben dan van Persie, Sneijder lebih leluasa mengatur aliran bola ke jantung pertahanan Spanyol.
Inilah salah satu blunder yang telah dilakukan Spanyol dengan membiarkan Sneijder bebas bergerak. Jika tandem Sneijder dan de Jong bermain disiplin, susah bagi tim lawan untuk mengimbangi lapangan tengah Belanda. Lini depan selalu dipenuhi dengan pemain yang haus gol semenjak van Basten hingga saat ini. Hanya memang pertahanan Belanda agak mengkhawatirkan. Australia di fase grup telah membuktikanya.
Malam ini Minggu (29/6) WIB di Estadio Castelao Fortaleza, kedua kesebelasan akan bertemu untuk memperebutkan satu tempat di perempat final. Lapangan tengah akan menjadi medan pertempuran yang sengit: nafas muda pemain Meksiko yang haus prestasi melawan gelandang Belanda sarat pengalaman.
Seperti biasanya, Robben dan van Persie akan memanfaatkan lebar lapangan untuk mengalirkan serangan. Marquez tentu hapal dengan pola serangan Belanda tersebut.
Timnas Belanda memang bukan Kroasia, namun jika melihat pola serangannya, kedua kesebelasan memiliki kesamaan: menyerang sepanjang pertandingan dengan serangan balik cepat yang mematikan.
Kunci permainan kedua kesebelasan malam ini masih banyak bergantung pada ketelatenan Marquez di pihak Meksiko, dan Sneijder-Jong di pihak Belanda. Ketika pemain belakang Belanda tidak bermain disiplin, pertahanan Belanda menjadi celah yang mudah ditembus.
Jika Herrera mampu mematikan peran Jong dalam bertahan dan menyerang, pada lini lain Marquez disiplin menjaga wilayahnya, bukan tidak mungkin malam ini Belanda akan dikroasikan oleh Meksiko.
Perkiraan susunan pemain:
Belanda (5-3-2): Cillessen; Janmaat, Blind, Vlaar, De Vrij, De Guzman, De Jong, Sneijder, Van Persie, Robben, Lens.
Meksiko (4-4-2): Ochoa; Aguilar, Layun, Marquez, Rodriguez, Moreno, Herrera, Salcido, Guardado, Dos Santos, Peralta.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...