Bella Hadid: Saya Bangga Menjadi Muslim
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Seorang supermodel Bella hadid, menceritakan pengalaman ayahnya sebagai pengungsi dan keimanan Islamnya dalam sebuah wawancara.
Meskipun saat ini dia adalah bintang fesyen terkenal di dunia, perempuan berusia 20 tahun ini tidak pernah menceritakan agama apa yang ia anut hingga saat ini.
Bella, kakak perempuannya Gigi dan saudara laki-lakinya Anwar adalah keturunan Belanda dan Palestina. Ibunya adalah Yolanda, seorang bintang televisi dan ayahnya Mohamed Hadid, seorang pengusaha perumahan mewah yang kekayaannya diperkirakan mencapai USD 200 juta.
Ayah mereka lahir di Nazareth dan tinggal di dua kota yaitu Suriah dan Lebanon sebelum hijrah ke Amerika Serikat pada umur 14 tahun.
Sebuah bahasan yang masih diingat Bella adalah ketika ia membicarakan tentang ‘warisan’ ayahnya dan bagaimana faktor tersebut membawanya sebagai model di dalam edisi majalah musim panas.
“Dia adalah orang yang sangat agamis dan dia selalu berdoa bersama kami. Saya bangga menjadi seorang Muslim,” kata Bella kepada Majalah Porter seperti yang dilansir oleh The Independent pada hari Selasa (4/4).
Ketika Presiden AS Donald Trump mengumumkan larangan imigrasi terhadap tujuh negara mayoritas Muslim pada bulan Januari lalu, Bella dan Gigi ikut aksi protes “No Ban No Wall” di pusat kota New York, bersama ibu dan teman-teman mereka dengan memegang tanda “Kami semua manusia.”
“Ayah saya adalah pengungsi ketika dia pertama kali ke Amerika, jadi ini adalah hal yang sangat dekat dengan kehidupan pribadi bagi saya dan saudara saya,” kata dia.
Supermodel itu juga membeberkan mengenai keputusannya untuk bergabung dalam aksi protes. Dia mengatakan bahwa latar belakangnya yang beragam telah mengajarkannya bahwa setiap manusia patut dihormati dan menerima kebaikan.
“Seharusnya kita tidak boleh memperlakukan imigran seolah mereka tidak berhak mendapatkan kebaikan hanya karena etnis mereka. Itu tidak benar. Pesannya adalah milikilah belas kasihan apapun keadaannya, itu sangat penting bagi saya.” (independent.co.uk)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...