Singapura Deportasi Ustadz Asal India karena Anjurkan Melawan Kristen
SINGAPURA, SATUHARAPAN.COM - Seorang ustadz asal India yang tinggal di Singapura akan dideportasi menyusul pernyataannya yang menyerukan melawan Yahudi dan Kristen
Nalla Mohamed Abdul Jameel, 47, telah mengaku bersalah atas tuduhan kepada dirinya mempromosikan permusuhan antarkelompok agama yang berbeda dan didenda 4.000 dolar Singapura.
Pemerintah Singapura mengatakan tidak ada ruang untuk komentar seperti itu dalam masyarakat multi-agama dan ia harus dipulangkan ke negara asalnya.
"Nalla telah membayar denda. Dia akan dipulangkan," Kementerian Luar Negeri Singapura Negeri mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Nalla, seorang guru agama Islam, membacakan sebuah doa dalam bahasa Arab selama sesi doa di sebuah masjid pada bulan Januari, yang diterjemahkan sebagai "Berilah kami pertolongan untuk melawan Yahudi dan Kristen," sebagaimana ditunjukkan dalam dokumen di pengadilan.
Video tentang doa itu diunggah ke Facebook oleh seseorang pada bulan Februari, yang kemudian memicu tindakan hukum.
Dewan Agama Islam Singapura mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa apa yang dikatakan oleh Nalla "tidak berasal dari Alquran dan bukan merupakan bagian dari pesan ilahi".
"Peristiwa baru-baru ini di luar negeri telah menunjukkan bagaimana kemarahan dan kebencian di antara kelompok agama yang berbeda dapat menyebabkan gesekan sosial dan kekerasan," kata Kementerian Dalam Negeri Singapura.
"Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk bertindak cepat dan tegas untuk menolak pidato yang memecah belah, bahkan jika pun kadang-kadang sulit untuk mengambil tindakan."
Hakim Distrik Jasvender Kaur mengatakan Singapura "tidak bisa membiarkan seseorang atau kelompok untuk menabur perselisihan atau mempromosikan permusuhan di antara kelompok-kelompok agama atau ras yang berbeda ketika kita telah bekerja keras sebagai masyarakat untuk mencapai keselarasan agama dan ras".
Hakim mengatakan ia hanya menjatuhkan denda mengingat penyesalan yang kuat yang ditunjukkan oleh Nalla. ia telah meminta maaf kepada pemimpin agama yang berbeda dan bahkan mengunjungi seorang rabi Yahudi untuk menyampaikan penyesalan pribadinya. (ndtv.com)
Editor : Eben E. Siadari
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...