Benarkah Pelaku Bom Sarinah ISIS dan Dalangnya Bahrun Naim?
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Aparat keamanan diminta tidak terkurung dalam pemikiran yang menyimpulkan pelaku aksi teror di Kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, hari Kamis (14/1) lalu, hanya kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (Islamic State Iraq and Syria/ISIS).
Pengamat politik Timur Tengah dan dunia Islam, Hasibullah Satrawi, mengatakan sejumlah kelompok terorisme lain yang menjadi rival ISIS masih ada dan memperluas jaringannya di Indonesia.
“ISIS sekarang memang bagaikan menara tertinggi, sehinga kalau ada peristiwa terorisme sekarang langsung dialamatkan kepada ISIS. Tapi pemerintah jangan mengabaikan menara-menara yang lebih pendek di sekitar ISIS itu,” kata Hasibullah saat ditemui satuharapan.com, di Jakarta, hari Selasa (19/1).
“Tapi masih ada kelompok terorisme lain, seperti Al-Qaeda, itu bagaimana? Apa bukan teroris lagi sekarang?,” ucapnya menambahkan.
Menurutnya, aparat keamanan harus mengetahui fenomena rivalitas yang kini terjadi antara ISIS dan Al-Qaeda. Karena, di Indonesia sendiri, kedua kelompok tersebut saling mengkafirkan. Sebagai kelompok lama, Al-Qaeda belum bisa menerima kemunculan ISIS, ISIS dinilai sebagai pendatang baru yang belum pernah ke Afghanistan dan menemui tokoh-tokoh Al-Qaeda, seperti Osama bin Laden.
“Awalnya, kelompok terorisme itu adalah Al-Qaeda yang semuanya berpusat di Afghanistan, tapi karena gagal dan kebetulan ada konflik di Suriah, muncul ISIS sebagai pecahannya. Sekarang di Indonesia sendiri terbelah dua, antara kelompok masyarakat yang pendukung ISIS dengan masyarakat yang masih konsisten pada jaringan lama,” kata Hasibullah.
Kemudian, dia mengatakan, bila aparat keamanan telah berhasil memastikan bahwa pelaku aksi teror di Kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, hari Kamis (14/1) lalu, adalah ISIS, aparat keamanan juga harus memastikan sosok pemimpin yang menjadi kepanjangan tangannya di Indonesia, Bahrun Naim, Aman Abdurrahman, atau sosok lainnya.
“Aparat harus bisa memastikan siapa pemimpin dari kelompok ISIS-nya, Bahrun Naim atau Aman Abdurrahman,” ucapnya.
Seandainya telah menetapkan Bahrun Naim atau Aman Abdurrahman sebagai dalang, menurut Hasibullah, pemerintah juga harus mencari tahu aktor-aktor yang dipercaya untuk memimpin aksi teror di Kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, hari Kamis (14/1) lalu. Sebab pada saat ini, Bahrun Naim tengah berada di Suriah, sementara Aman Abdurrahman masih berada di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kembang Kuning-Nusa Kambangan, Provinsi Jawa Tengah.
“Karena paling maksimal, peran mereka hanya memberi arahan, perintah, atau mengirim dana operasional,” tutur Hasibullah.
Editor : Bayu Probo
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...