Bendungan Tonju di Dompu Diresmikan, NTB Akan Tambah 5 Waduk
LOMBOK, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Negara Iriana meresmikan Bendungan Tonju, di Kabupaten Dompu, Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (30/7) siang.
Dalam sambutannya Presiden Jokowi mengatakan, kunci pembangunan di NTB ini adalah ada air.
“Kalau tidak ada air misalnya di Dompu ini, mau ditanam apa?,” kata Presiden seraya menambahkan, di negara kita sekarang ini baru ada 231 waduk atau bendungan.
Ia membandingkan dengan Amerika Serikat (AS) yang memiliki 6.100 bendungan, Tiongkok yang memiliki 110.000 bendungan, dan Jepang yang memiliki 3.000 bendungan.
“Artinya, kita masih kekurangan banyak sekali waduk maupun bendungan. Dan di NTB saya kira akan diselesaikan lima waduk, lima,” ucap Presiden Jokowi.
Menurut Presiden, Bendungan Tonju yang baru diresmikannya memiliki daya tampung 18 juta meter kubik, akan memberikan irigasi air ke-2.250 hektar lahan.
“Gede banget,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Presiden Jokowi berharap dengan adanya Bendungan Tonju nanti maka komoditas pertanian di Dompu akan bisa meningkat secara cepat.
Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH Zainul Majdi.
Bantuan Rp 50 Juta/Rumah
Sebelumnya Presiden Jokowi menyampaikan duka mendalam kepada korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (29/7) pukul 05.47 WITA, terutama kepada korban yang meninggal.
“Semoga arwahnya diterima Gusti Allah SWT, diberikan tempat yang terbaik di sisi-Nya,” kata Presiden Jokowi kepada wartawan saat meninjau Posko pengungsian korban bencana gempa bumi di Kantor Desa Madayin, Sambelia, Lombok Timur, NTB, Senin (30/7) pagi.
Kepada korban yang rumahnya roboh akibat gempa tersebut, Presiden Jokowi menginstruksikan agar segera diberikan uang, sehingga mereka bisa membangun rumahnya kembali.
“Nanti akan dibantu per rumah kira-kira lima puluhan juta, dan akan segera ditindaklanjuti oleh Kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), disupervisi oleh Kementerian PUPR, dan diawasi juga oleh Pak Gubernur, Pak Bupati,” ujar Presiden.
Angka Rp50 juta itu, jelas Presiden, sudah sesuai dengan jawaban yang disampaikan masyarakat saat ditanya besar biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan kembali rumahnya yang roboh.
“Saya hanya ingin kroscek saja. Yang menentukan jumlahnya berapa BNPB, kurang lebih tadi lima puluhan plus minus,” jelas Presiden seraya menambahkan, plus minus kaena ada yang rusak berat, rusak ringan, dan tidak rusak.
Adapun terhadap para pendaki yang terjebak di Gunung Rinjani yang jumlahnya mencapai ratusan orang, menurut Presiden, sudah diproses sejak kemarin oleh Basarnas, BNPB, dan TNI.
“Semoga nanti bisa selesai semuanya,” katanya.
Presiden mengingatkan, bahwa negara Indonesia memang berada di ring of fire. Jadi apapun masyarakat harus siap menghadapi setiap bencana-bencana yang ada. Baik gempa seperti ini, kemudian banjir, dan lain-lain. (Setkab)
Editor : Melki Pangaribuan
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...