Bentrok Etnis Uighur dan Polisi di Xinjiang Tewaskan 18 Orang
XINJIANG, SATUHARAPAN.COM - Warga etnis Uighur menyerang polisi dengan pisau dan bom di sebuah pos pemeriksaan lalu lintas di wilayah barat laut Xinjiang Tiongkok yang menewaskan 18 orang.
Serangan itu terjadi pada Senin (22/6) di kota Kashgar wilayah selatan Xinjiang, demikian dilaporkan Radio Free Asia pada Rabu (24/6).
Di kota ini ketegangan antara muslim Uighur dan mayoritas etnis Han Tiongkok telah menyebabkan pertumpahan darah dalam beberapa tahun terakhir.
Para penyerang membunuh sejumlah petugas polisi dengan pisau dan bom setelah mengendarai mobil menuju pos pemeriksaan lalu lintas di distrik Tahtakoruk Kashgar.
Menurut seorang polisi setempat, Turghun Memet, polisi bersenjata membalas serangan itu dan menewaskan 15 orang yang diduga sebagai teroris.
"Ketika salah satu polisi berada di pos pemeriksaan, mobil mundur, lalu memukul dia dan kakinya patah," kata Memet.
"Dua tersangka lainnya kemudian bergegas keluar dari mobil, menggunakan pisau untuk menyerang dan membunuh dua polisi yang datang untuk menyelamatkan rekan mereka," katanya.
Seorang polisi dari stasiun Ostengboyi Kashgar dekat lokasi serangan membenarkan kejadian tersebut, tetapi dia tidak mengungkapkan dengan jelas berapa banyak orang telah meninggal.
Serangan itu bermula seminggu setelah jutaan etnis Uyghur mulai menjalankan bulan suci Ramadan di bawah tekanan untuk tidak berpuasa.
Pejabat Uyghur dan pegawai negeri lainnya seperti guru dilarang berpuasa, dan sementara itu anak di bawah 18 tahun dilarang mengambil bagian dalam kegiatan keagamaan.
Sejauh ini pemerintah Tiongkok belum memberikan keterangan terkait serangan yang terjadi di kota itu. (rfa.org)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...