Bentrokan Antar Suku Arab dan Non Arab di Sudan, 30 Tewas
KHARTOUM, SATUHARAPAN.COM-Bentrokan antar suku yang melibatkan Arab dan non Arab terjadi di Provinsi Darfur Selatan, Sudan, menewaskan sedikitnya 30 orang dan melukai belasan lainnya, menurut pihak berwenang, hari Rabu (6/5).
Sebuah pernyataan dari kantor Perdana Menteri Sudan mengatakan bentrokan meletus pada hari Selasa (5/5) dan berlanjut hingga hari Rabu tetapi telah mereda.
Bentrokan itu menjadi tantangan besar bagi upaya pemerintah transisi Sudan untuk mengakhiri pemberontakan yang sudah berlangsung selama beberapa dekade di daerah-daerah di negara itu termasuk di Darfur.
Ketegangan antara suku Arab dan non-Arab terjadi sejak konflik Darfur yang dimulai pada tahun2003, ketika etnis Afrika memberontak, menuduh pemerintah Sudan yang didominasi Arab melakukan diskriminasi.
Orang-orang yang terlibat dalam pemerintahan pada masa Presiden Omar al-Bashir di ibu kota Khartoum dituduh membalas dengan mempersenjatai suku-suku Arab nomaden lokal dan mengorganisir mereka menjadi milisi. Kelompok itu dikenal sebagai Janjaweed dan melepaskan mereka di tengah penduduk sipil.
Al-Bashir digulingkan pada April tahun lalu, dan pemerintah transisi Sudan dipimpin Perdana Menteri Abdullah Hamdok. Namun PM ini juga menghadapi ancaman pembunuhan.
Milisi itu menjadi terkenal karena aksi mereka dalam pembantaian dan pemerkosaan. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...