Bentrokan di Mesir Terus Berlangsung, 30 Demontran Tewas
MESIR, SATUHARAPAN.COM - Bentrokan antara pendukung dan penentang Presiden Mesir terguling Mohamed Morsi terus berlangsung, mengakibatkan paling tidak 30 orang meninggal dan sekitar 330 korban luka di Kairo dan semua wilayah Mesir.
Kekerasan mulai meletus saat ribuan pendukung mantan presiden Morsi turun ke jalan pada hari Jumat (5/7), memprotes penurunan presiden yang pertama kali terpilih secara demokratis karena -yang menurut pro-Morsi sebagai- kudeta militer.
Pendukung Morsi menyalahkan militer atas insiden tersebut, sementara militer menolak klaim melakukan kesalahan.
Puluhan ribu orang turun ke jalan, di seluruh negeri dalam apa yang mereka sebut gerakan "Kemarahan Jumat", sebagian besar mereka dari kelompok Ikhwanul Muslimin untuk menunjukkan perlawanannya terhadap kudeta militer.
Kelompok yang bersaing juga bentrok di Tahrir Square Kairo. Pertempuran semalam akhirnya mereda ketika tentara memisahkan kelompok-kelompok yang bertikai menggunakan kendaraan lapis baja.
"Kami tidak memihak. Misi kami adalah untuk mengamankan kehidupan demonstran," kata juru bicara militer, Kolonel Ahmed Ali.
Sementara itu, AS mengutuk pertempuran dan mendesak semua pihak, termasuk militer agar menghentikan kekerasan.
"Kami mengutuk kekerasan yang telah terjadi hari ini di Mesir. Kami menyerukan kepada semua pemimpin Mesir untuk mengutuk penggunaan kekerasan dan mencegah kekerasan lebih lanjut di kalangan pendukung mereka," kata juru bicara Departemen Negara AS, Jennifer Rene Psaki dalam sebuah pernyataan.
"Kami berharap militer memastikan bahwa hak-hak semua orang Mesir dilindungi, termasuk hak berkumpul secara damai, dan kami mengajak semua orang yang memprotes juga melakukannya secara damai." (aljazeera)
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...