Berbagi Maaf
Tak ada luka yang tidak dapat disembuhkan dengan kata maaf.
SATUHARAPAN.COM – ”Saya minta maaf, ya…” ucap seorang teman malam itu. Saat itu saya tidak dapat mengatakan apa-apa, terbayang kekacauan yang telah dilakukannya. Apakah dengan perkataan maaf, lalu semua kembali seperti sedia kala?
Malam itu saya seperti ada di persimpangan jalan. Memaafkan atau tidak. Menghitung satu per satu kesalahan, kepedihan, kekecewaan yang telah diakibatkannya, tidak mudah bagi saya untuk memaafkan. Bukankah seharusnya dia merasakan gelisah dan rasa bersalah yang berkepanjangan supaya dia tahu bahwa yang diperbuatnya telah melukai saya?
Tiba-tiba saja berkelebat kejadian sebelumnya, dalam sebuah perayaan natal di wilayah kami tinggal, seorang Bapak berkata, ”Dengan membagikan sukacita, maka sukacita itu bertambah… dengan mendengarkan duka seseorang, maka duka itu akan berkurang.”
Saya berdoa memaafkan semua yang telah dilakukannya, saya juga berdoa supaya Tuhan berkenan mendengarkan doa saya. Tiba-tiba segumpal perasaan kecewa, sedih, yang telah ditorehkannya seakan lenyap begitu saja.
Ternyata tidak ada luka yang tidak dapat disembuhkan dengan kata maaf. Membagikan maaf berarti melepaskan semua beban yang ada, sehingga sukacita serta damai sejahteralah yang menggantikannya. Mungkin inilah yang dimaksud dengan damai sejahtera yang melampaui akal dan pikiran manusia, ketika sedalam apa pun luka yang ditorehkan seseorang, dapat kita maafkan sehingga ketenangan dan sukacitalah yang meluap dalam hati kita, bukan dukacita.
Biarlah dalam Natal ini, tidak hanya berbagi kado dan kartu natal yang kita lakukan, tetapi berbagi kasih, juga berbagi maaf, sehingga damai dan sukacitalah yang meluap dari diri kita dalam menyambut kedatangan Sang Juru Selamat.
Selamat Natal!
Email : inspirasi@satuharapan.com
Editor : Yoel M Indrasmoro
Victor Wembanyama Buat Rekor Langka di NBA
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Victor Wembanyama kembali mencuri perhatian dunia basket dengan mencatatk...