Kaya Karena Memberi
Memberi itu lebih membuat bahagia ketimbang menerima.
SATUHARAPAN.COM – Namanya Chossy. Pada hari Natal ini ia amat berbahagia. Kakaknya membelikannya motor sebagai hadiah Natal. Sesuatu yang sudah sangat didambakannya. Sebenarnya ia pun sudah menabung beberapa lama untuk bisa membelinya sendiri, namun selalu saja uang hasil tabungannya terpakai untuk hal lain yang mendesak.
Dan pada hari Natal ini, untuk pertama kalinya Chossy mengendarai motor barunya ke gereja untuk mengikuti ibadah Natal. Di matanya, motor itu tampak berbeda dari motor lainnya karena kemilau cat hitam yang memantulkan sinar matahari.
Selesai ibadah Natal, Chossy dengan segera kembali ke tempat parkir untuk mengambil motornya. Ia akan berkeliling kota sedikit sebelum pulang ke rumah, di mana keluarga akan berkumpul sebagaimana kebiasaan setiap Natal.
Chossy agak heran ketika dilihatnya seorang anak muda berada di dekat motornya dan memandangi motornya dengan mata bersinar. Kelihatannya ia mengagumi motor baru Chossy. ”Ini motormu?” tanya anak itu ketika Chossy sudah mendekat.
”Ya, betul. Kakakku membelikannya sebagai hadiah Natal untukku”.
”Motor sebagai hadiah Natal? Tanpa kau harus membayar serupiah pun? Wah, luar biasa… seandainya saja….”
Chossy sudah tahu apa yang akan dikatakan anak muda itu. Pasti ia berharap memiliki kakak seperti Chossy yang akan memberikannya motor baru. Tetapi, Chossy salah. ”Seandainya saja aku bisa menjadi kakak seperti itu….” Itulah yang keluar dari bibir anak muda itu.
Chossy mulai kagum akan keinginan mulia anak muda itu. Ia bukan menginginkan harta yang mewah. Ia ingin bisa memberi.
Sebelum Chossy beranjak pergi, tahu-tahu si anak muda menyapanya lagi, “Maukah kau mengantarkan aku pulang di gang sana itu? Tak jauh dari sini, kok”.
”O, tentu saja,” balas Chossy, ”naiklah”. Maka beranjaklah mereka dengan motor baru Chossy meninggalkan gereja menuju gang yang ditunjukkan si anak muda.
Chossy berpikir dalam hatinya: ”Pastilah anak muda ini ingin pamer kepada tetangganya bahwa ia menumpang sebuah motor baru”. Sesampai di depan sebuah rumah yang tampak kusam, anak muda itu memberikan aba-aba untuk berhenti, namun memintanya menunggu sebentar. Chossy tak keberatan sembari berkata dalam hati: ”Mungkin ia ingin memamerkan kepada keluarganya”.
Beberapa menit anak muda itu keluar lagi dengan menggendong adiknya yang kesulitan berjalan, dan berkata, ”Dik, lihatlah, Kakak ini dibelikan motor oleh kakaknya, sebagai hadiah Natal. Tanpa harus membayar serupiah pun. Luar biasa, bukan? Suatu hari, Dik, akupun akan membelikanmu motor seperti ini sebagai hadiah Natal”
Chossy terhenyak. Ia salah lagi. Ternyata anak muda itu bukan ingin memamerkan, namun berniat untuk suatu hari akan bisa membelikan adiknya hadiah yang sama.
Pada hari Natal itu, Chossy belajar mengenai hal yang amat penting: bahwa kekayaan itu bukan terletak pada seberapa banyak yang kita miliki. Memberi itu lebih membuat bahagia ketimbang menerima. Kekayaan itu bukanlah mengenai seberapa banyak yang kita miliki, melainkan seberapa banyak kita yang kita beri.
Email : inspirasi@satuharapan.com
Editor : Yoel M Indrasmoro
Indonesia Kirimkan Bantuan 2,7 Juta Dosis Vaksin Polio bOPV ...
YANGON, SATUHARAPAN.COM- Pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan berupa 2,7 juta dosis vaksin Polio...