Berjalan Bersama Yang Punya Rumah

SATUHARAPAN.COM—Suatu kali saya pergi ke suatu tempat yang belum pernah saya kunjungi. Malam itu saya menumpang travel bersama dengan delapan orang tidak saya kenal.

”Mau kemana, Mbak?” tanya Sang Sopir.

”Ke sini pak,” jawab saya sembari menyodorkan kertas bertuliskan alamat, ”Apakah masih jauh pak?”

”Kira-kira satu jam lagi... Mbak bisa tidur... nanti kalau sudah dekat saya kasih tahu,” jelasnya.

Kemudian kendaraan pun kembali berjalan, dan satu demi satu penumpang mulai tertidur, sementara itu Pak Sopir bertanya kepada seorang ibu yang duduk di sebelahnya.

”Ibu mau ke mana?”

”Saya mau ke sini, Pak” katanya sambil menyerahkan kartu namanya.

”Lo... alamat ibu kok sama dengan alamat Mbak yang dibelakang itu?” tanya Sang Sopir keheranan.

Ibu itu menengok ke belakang dan bertanya kepada saya.

”Mbak itu siapa dan mau kemana?”

”Saya Mirma, Bu, diutus dari sinode untuk karya bakti di Japah, saya mau ke rumah Pak Kunco,” jelas saya.

”Lha... saya bu Kunco,” jawabnya singkat.

Saya merasa lega seketika. Saya merasa perjalanan saya pasti akan aman-aman saja dan sampai di rumah tersebut dengan selamat. Saya tak perlu was-was lagi karena saya berjalan bersama yang punya rumah.

Mengingat kejadian itu, yang telah berlangsung cukup lama, saya pun mengambil kesimpulan: Betapa leganya ketika kita tahu bahwa Dia yang berjalan bersama kita adalah Sang Empunya rumah. Apalagi, Sang Empunya rumah pernah berkata, ”Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada” (Yoh. 14:1-3).

Email: inspirasi@satuharapan.com

Editor : Yoel M Indrasmoro