BI: Anjloknya Harga Saham Tiongkok Tak Berdampak pada Indonesia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, mengatakan, turunnya harga saham Tiongkok memang cukup besar terkoreksi namun tidak berdampak langsung pada Indonesia.
“Tentang pasar modal Tiongkok, memang cukup besar koreksinya dan belum tentu selesai, tetapi dampak kepada Indonesia itu tidak langsung,” ujar dia, di Jakarta, (22/7). Menurutnya, anjloknya pasar modal Negeri Tirai Bambu tersebut berdampak langsung pada Tokyo, Hong Kong, Korea Selatan, dan Singapura.
Meskipun demikian, Indonesia tetap akan melakukan antisipasi terhadap negara-negara yang banyak memiliki hubungan dagang dengan Tiongkok. “Yang musti kita antisipasi (adalah) confidence terhadap negara-negara yang memiliki banyak hubungan dagang dengan Tiongkok, atau secara umum emerging market,” ujar dia.
Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Andinof Chaniago, juga mengungkapkan hal senada. Menurutnya, merosotnya pasar saham Tiongkok tidak akan menghambat kucuran investasi ke Indonesia.
Ia memandang keadaan tersebut justru membuat Indonesia menjadi sasaran relokasi investasi. Anjloknya bursa saham Tiongkok memang menimbulkan kecemasan terhadap ekonomi global, tetapi imbas positifnya, akan ada peralihan dana investasi para investor ke negara-negara sasaran, termasuk Indonesia.
Bursa saham Tiongkok anjlok hingga 30 persen sejak pertengahan Juni. Hal ini menimbulkan kekhawatiran meluasnya dampak negatif terhadap perekonomian negara lain, mengingat Tiongkok merupakan negara ekonomi terbesar kedua setelah Amerika Serikat yang telah menjadi mitra dagang terbesar di dunia.
Editor : Bayu Probo
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...