BI: Cadangan Devisa Turun untuk Stabilisasi Rupiah
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengakui salah satu alasan cadangan devisa menurun sebesar 3,9 miliar dolar AS per Maret 2015, karena adanya upaya stabilisasi nilai tukar rupiah agar sesuai fundamentalnya.
"Cadangan devisa kelihatan ada penurunan, karena dalam banyak hal ada kewajiban (utang luar negeri) pemerintah yang jatuh tempo yang harus dibayar dan untuk melakukan stabilisasi nilai rupiah," katanya di Jakarta, Jumat (10/4).
Agus mengatakan kebijakan tersebut selain karena Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) belum akan menyesuaikan suku bunga acuan, telah membuat fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dalam beberapa minggu terakhir lebih baik dibanding sebelumnya.
Hal itu terlihat dari rata-rata depresiasi rupiah terhadap dolar AS mulai awal Januari hingga April 2015, yang pernah mencapai enam persen, saat ini berada pada kisaran empat persen atau mulai cenderung mengalami penguatan.
"Jadi itu menunjukkan kondisi yang jauh lebih stabil karena tekanan dari perkembangan di Amerika Serikat dan Eropa, tidak seperti yang diperkirakan," jelasnya.
Posisi cadangan devisa Indonesia akhir Maret 2015 tercatat menurun 3,9 miliar dolar AS atau setara Rp 50,7 triliun (kurs Rp 13.000 per dolar AS), dari 115,5 miliar dolar AS pada Februari lalu menjadi 111,6 miliar dolar AS.
Meskipun mengalami penurunan, posisi cadangan devisa per akhir Maret 2015 masih cukup membiayai 6,9 bulan impor atau 6,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan," ujar Direktur Departemen Komunikasi BI Tirta Segara di Jakarta, Rabu (8/4).
Sebelumnya, pada Februari lalu, cadangan devisa Indonesia akhir Februari 2015 sempat meningkat 1,3 miliar dolar AS dari posisi akhir Januari 2015 sebesar 114,2 miliar dolar AS.
Kala itu, peningkatan cadangan devisa mayoritas berasal dari devisa hasil ekspor migas bagian pemerintah yang melebihi pengeluaran untuk pembayaran utang luar negeri Pemerintah. (Ant)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...