BI: Inflasi Puasa-Lebaran Lebih Rendah
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan inflasi pada periode puasa dan Lebaran 2016 akan lebih rendah dari periode yang sama tahun-tahun sebelumnya berkat koordinasi antara pemerintah dan BI untuk mengendalikan tekanan inflasi.
"Inflasi selama Ramadan dan Lebaran tahun ini dapat lebih rendah dari inflasi pada periode yang sama tahun-tahun sebelumnya," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara, di Jakarta, hari Kamis (16/6).
Tirta mengatakan hal itu telah terlihat melalui upaya koordinasi pemerintah dan BI dalam menjaga harga bahan makanan maupun harga yang diatur pemerintah, untuk mempertahankan inflasi pada periode menjelang puasa dan lebaran.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi pada Mei 2016 hanya mencapai 0,24 persen atau relatif lebih rendah dari rata-rata inflasi menjelang Ramadan dalam lima tahun terakhir, karena harga pangan tidak mengalami lonjakan berarti.
Tingkat inflasi Mei yang tercatat sebesar 0,24 persen tersebut, maka inflasi tahun kalender Januari-Mei 2016 tercatat baru mencapai 0,4 persen dan laju inflasi secara tahunan (year on year) 3,33 persen.
"Dengan perkembangan tersebut, maka inflasi pada akhir 2016 diperkirakan akan berada di sekitar titik tengah kisaran sasaran inflasi sebesar empat persen plus minus satu persen," kata Tirta.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjamin upaya pemerintah untuk menstabilkan harga komoditas pokok menjelang Lebaran akan membuahkan hasil, dan laju inflasi pada periode puasa akan lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Dibandingkan inflasi puasa ini dengan yang lalu, ini akan rendah. Karena yang dilakukan pemerintah, dampaknya sudah mulai kelihatan, sehingga inflasi tidak akan tinggi," ujar Darmin.
Tahun lalu, pada periode bulan puasa dan Lebaran yang jatuh pada Juni dan Juli 2015, laju inflasi Juni tercatat mencapai 0,54 persen dan inflasi pada Juli mencapai 0,93 persen.
Darmin menambahkan harga bahan pangan mulai mengalami penurunan di beberapa daerah, seperti cabai rawit merah, cabai keriting, cabai merah besar, bawang putih, minyak goreng, dan beras.
Komoditas lain, seperti daging sapi, daging ayam, telur ayam masih berada dalam pantauan pemerintah, karena meskipun harganya telah mengalami penurunan, namun belum sepenuhnya stabil. (Ant)
Victor Wembanyama Buat Rekor Langka di NBA
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Victor Wembanyama kembali mencuri perhatian dunia basket dengan mencatatk...