BI: Utang Luar Negeri Swasta Masih Cukup Sehat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Bank Indonesia (BI) memandang utang luar negeri (ULN) Indonesia 2015 masih cukup sehat.
“Bank Indonesia memandang perkembangan ULN masih cukup sehat, namun perlu terus diwaspadai risikonya terhadap perekonomian. Ke depan, Bank Indonesia akan tetap memantau perkembangan ULN, khususnya ULN sektor swasta,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara dalam keterangan tertulisnya seperti tertuang di situs Bank Indonesia, Rabu (18/3).
Tirta mengatakan ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas makroekonomi.
Pada Januari 2015, pertumbuhan ULN sektor keuangan, sektor industri pengolahan, dan sektor pertambangan masing-masing sebesar 24,9 persen (yoy), 8,5 persen (yoy), dan 0,2 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan Desember 2014 masing-masing sebesar 26,9 persen (yoy), 10 persen (yoy), dan 0,3 persen (yoy).
Di sisi lain, pertumbuhan ULN sektor listrik, gas dan air bersih tercatat sebesar 12,2 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Desember 2014 sebesar 8,9 persen (yoy).
Namun pertumbuhan ULN sektor swasta Januari 2015 melambat menjadi 13,6 persen (yoy) dibandingkan bulan Desember 2014 yang tumbuh sebesar 14,2 persen (yoy).
Tirta menjelaskan bahwa dengan pertumbuhan ULN posisi ULN sektor swasta pada akhir Januari 2015 mencapai 162,9 miliar dolar AS atau setara dengan 2.117,7 triliun rupiah. Sementara itu, posisi ULN sektor publik tercatat sebesar USD135,7 miliar atau setara dengan Rp1.764,1 triliun (45,4 persen dari total ULN).
Posisi ULN sektor publik tersebut tumbuh 6,1 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 5 persen (yoy), terutama dipengaruhi oleh penerbitan Global Bond pemerintah sebesar USD4 miliar atau Rp52 triliun.
"Secara keseluruhan, posisi ULN Indonesia pada akhir Januari 2015 mencapai USD298,6 miliar (setara dengan Rp3.881,8 triliun), atau tumbuh 10,1 persen (yoy)," kata dia.
Berdasarkan jangka waktu asal, posisi ULN Indonesia didominasi oleh ULN berjangka panjang (84,7 persen dari total ULN). ULN berjangka panjang pada Januari 2015 tumbuh 12 persen (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan bulan Desember 2014 yang sebesar 11,3 persen (yoy). (bi.go.id).
Editor : Eben Ezer Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...