Biara di Gaza Diteror
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM – Sekelompok orang tidak dikenal menyerang biara Latin di Gaza, Selasa (25/2) tengah malam. Mereka menyemprotkan graffiti yang mengutuk orang-orang Kristen dan membakar ban di dekat biara. Dikabarkan juga, dua hari berikutnya, biara tersebut dilempar bom molotov. Tetapi, tidak ada korban dilaporkan.
Keesokan paginya, pihak berwenang menyelidiki tempat kejadian dan menyatakan serangan itu tidak bermoral. Otoritas Gaza juga menyatakan bahwa serangan ini tidak dilakukan pemerintah atau kelompok resmi lainnya. Mereka berjanji berusaha mengakhiri serangan-serangan semacam itu di masa depan.
Ketika Yayasan Ekumenikal Kristen Tanah Suci mengontak Kepala Gereja-Gereja di Yerusalem, Patriark Latin Fouad Twal bersikeras bahwa ia—dan orang Kristen lainnya—tidak akan terintimidasi oleh serangan tersebut. Gereja akan terus menjalankan tugasnya, yaitu untuk melayani semua yang membutuhkan, apakah mereka Kristen atau Muslim.
Koalisi Nasional Organisasi Kristen di Palestina mendorong para pemimpin politik dari Gaza dan seluruh Palestina untuk berhati-hati dan kuat dalam oposisi mereka terhadap serangan tersebut dan orang-orang yang bertanggung jawab. Para pelaku serangan tersebut mengambil keuntungan dari kerusuhan umum di Timur Tengah dan kerentanan yang dirasakan di antara orang Kristen Arab. Gereja harus berdiri kuat dengan para pemimpin politik dan menunjukkan bahwa kerentanan ini adalah palsu. Koalisi juga menyerukan supaya warga Palestina harus berdiri bersama-sama meskipun berbeda keyakinan. (hcef.org/mcndirect.com)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...