Biarawati Lolos Audisi The Voice Italia
ROMA, SATUHARAPAN.COM – Suster Cristina Scuccia (25), biarawati dari ordo Santa Ursula Keluarga Kudus lolos dalam audisi The Voice Italia. Dalam video Youtube yang diunggah pada Rabu (19/3) ia menampilkan suara malaikat yang memukau empat mentor. Video itu sendiri sudah ditonton lebih dari 24 juta kali.
Kata klise “suara malaikat” sering dipakai dalam tayangan reality talent show TV untuk menggambarkan suara penyanyi yang sangat merdu. Namun, dalam kasus Suster Scuccia, anggota ordo Ursulin Keluarga Kudus, ia memiliki klaim lebih unik berkaitan dengan pelayanannya.
Scuccia telah menjadi fenomena global setelah tampil di The Voice of Italia, versi Italia format acara pencarian bakat global, The Voice.
Dalam audisi, ia menyanyikan No One—dipopulerkan Alicia Keys—dan begitu mengesankan penonton. Hadirin memberinya standing ovation dan semua empat pelatih memutar kursinya, tanda memilih Scuccia untuk masuk ke tim mereka.
Dalam 24 jam, video penampilannya di internet langsung ditonton jutaan. Senin (24/3), penampilan suster dari Sicilia ini sudah diklik lebih dari 24 juta kali di Youtube.com.
Dalam format The Voice, empat pelatih tidak melihat para peserta selama “audisi buta”—mereka duduk memunggungi peserta—dan dengan memutar kursi mereka ke penyanyi, berkomitmen menjadi mentor si penyanyi pada babak berikutnya.
Jika lebih dari satu pelatih yang berminat, peserta harus memilih satu mentor. Saat para mentor—penyanyi/aktris Raffaella Carra dan penyanyi/penulis lagu Noemi, Piero Pelu dan J-ax—berbalik dan menghadap Scuccia, keterkejutan mereka meningkat.
Setelah penonton meneriakkan “sorella” bahasa Italia untuk “biarawati”. Carra bertanya kepada Scuccia untuk memastikan—ia memperkenalkan diri sebagai Suor Cristina—jika ia memang seorang biarawati. Scuccia menjawab, “Ya, saya benar biarawati.”
Kata “Suor” dan “Sorella” keduanya berarti biarawati dalam bahasa Italia. Namun, kata “Suor” khusus digunakan sebagai gelar biarawati.
Berbagi Injil Lewat Lagu
Perempuan kelahiran Pulau Sisilia, Italia itu menghadiri audisi buta didampingi orangtuanya, dan empat suster dari komunitasnya. Saat ia mulai tampil, rekan-rekannya tidak bisa menahan kegembiraan, bersorak, bertepuk tangan, dan melompat.
“Saya datang ke sini karena memiliki talenta dan saya ingin membagikannya. Saya di sini untuk menginjili,” kata dia.
Scuccia bukan “biarawati penyanyi” pertama di dunia. Gelar itu milik Jeanine Deckers, anggota Ordo Dominikan di Belgia. Pada puncak ketenarannya ia dikenal sebagai “Singing Nun”.
Kehidupan Deckers pernah difilmkan pada 1966, melalui The Singing Nun, yang dibintangi Debbie Reynolds. (smh.com.au/slate.com)
Israel Pada Prinsipnya Setuju Gencatan Senjata dengan Hizbul...
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Siaran media Kan melaporkan bahwa Israel pada prinsipnya telah menyetujui...