Film Noah Dilarang Tayang di Indonesia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Lembaga Sensor Film (LSF) mengumumkan film Noah tidak boleh ditayangkan di bioskop di Indonesia. LSF memutuskan untuk tidak menayangkan film itu karena akan mengundang kontroversi di masyarakat.
“Sudah pasti ditolak, sudah sepakat bulat. Anggota LSF sepakat menolak. Jadi segala bentuk tayang harus ada izin tayang. Bila melanggar akan dikenakan pelanggaran UU,” ujar anggota LSF, Zainut Tauhid Sa'adi, Senin (24/3). “Kita sesuaikan dengan nilai yang berkembang dan melekat di masyarakat yang sangat menjunjung tinggi agama dan nilai persatuan. Kita tidak mengikuti dan mengekor negara lain.”
Russell Crowe Memaklumi
Crowe, paham jika film ini bakal mendapat penolakan di negara-negara Islam. “Film ini memang mengandung kisah yang religius. Kisah Noah juga ada di Al-Quran. Semua orang di seluruh dunia juga punya kisah mitologinya,” ujar Russell. “Di mataku, Noah sebenarnya hanyalah pria normal dan saat dia menyadari tanggung jawab atas tugasnya. Dan, itu membebaninya.”
“Sejujurnya, karena hukum agama Islam yang menyebutkan tak boleh membuat cerita tentang nabi,” ujar Russell. “Maka saya maklum kalau negara-negara muslim mencekal film ini.”
Tak Dapat Restu Paus
Bintang Hollywood Russell Crowe, pemeran film beranggaran 125 juta dolar (Rp 1,4 triliun) ini, menghadiri sebuah pertemuan dengan Paus Fransiskus di Lapangan Santo Petrus pada Rabu (19/3), namun tidak mendapat restu dari paus untuk menayangkan film itu.
Aktor yang terkenal atas perannya sebagai seorang gladiator asal Romawi dalam film karya Ridley Scott produksi 2000 tersebut mengunggah foto di Twitter, menunjukkan dia berada di pertemuan tersebut dengan para sutradara blockbuster itu. Dia mengatakan senang bisa kembali ke “sebuah kota tempat mereka memperlakukan saya seperti seorang anak kesayangan.”
“Hai Roma, rasa sayang saya untuk cahaya abadimu semakin dalam. Terima kasih Bapa suci atas berkatmu,” tulisnya di Twitter.
Paramount, studio yang memproduksi Noah, dikabarkan ingin menggelar penayangan filmnya dan pertemuan pribadi para sutradara dengan sang paus, namun juru bicara Vatikan Federico Lombardi mengatakan dia tidak tahu mengenai permintaan itu.
Film tersebut membuat berang beberapa institusi Kristen di Amerika Serikat, dengan cara penggambaran Crowe yang tidak biasa dalam memerankan tokoh tersebut sebelum masa air bah.
Badan Islamis tertinggi Mesir juga mengecamnya sebagai film tidak beragama dan mengatakan film tersebut tidak boleh ditayangkan di negaranya. (Ant/telegraphk.co.uk/news.co.au/wowkeren.com)
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...