Biden Desak Kongres Percepat Dukungan Bantuan Militer ke Ukraina
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengatakan pada bahwa bantuan Amerika ke Ukraina akan terus mengalir untuk saat ini ketika ia berusaha meyakinkan sekutunya akan berlanjutnya dukungan keuangan AS untuk upaya perang.
Namun waktu hampir habis, kata presiden dalam peringatannya kepada Kongres, hari Minggu (1/10). “Dalam keadaan apa pun, kita tidak bisa membiarkan campur tangan Amerika untuk Ukraina,” kata Biden dalam sambutannya di Ruang Roosevelt setelah Kongres menghindari penutupan pemerintahan dengan meloloskan paket pendanaan jangka pendek pada hari Sabtu malam yang menghentikan bantuan untuk Ukraina dalam pertempuran melawan Rusia.
“Kita punya waktu, tidak banyak waktu, dan ada perasaan mendesak yang sangat besar,” katanya, seraya menyebutkan bahwa rancangan undang-undang pendanaan hanya berlaku hingga pertengahan November. Biden mendesak Kongres untuk merundingkan paket bantuan sesegera mungkin.
“Mayoritas besar dari kedua partai, Demokrat dan Republik, Senat dan DPR, mendukung bantuan terhadap Ukraina dan agresi brutal yang dilakukan Rusia terhadap mereka,” kata Biden. "Berhentilah bermain-main, selesaikan ini."
Namun banyak anggota parlemen mengakui bahwa mendapatkan persetujuan bantuan Ukraina di Kongres semakin sulit seiring dengan berlanjutnya perang. Perlawanan Partai Republik terhadap bantuan tersebut telah mendapatkan momentumnya dan langkah selanjutnya sudah menanti, mengingat adanya perlawanan dari sayap kanan.
Sementara Pemimpin Mayoritas Senat, Chuck Schumer, telah memulai proses untuk mempertimbangkan undang-undang yang memberikan bantuan tambahan kepada Ukraina, Ketua Kongres, Kevin McCarthy, menghadapi tugas yang lebih sulit dalam menjaga komitmen yang dibuatnya atas keberatan hampir semua negara, setengah dari mayoritas Partai Republiknya.
Ia mengatakan kepada CBS dalam program “Face on the Nation” bahwa ia mendukung “kemampuan untuk memastikan Ukraina memiliki senjata yang mereka perlukan,” namun prioritasnya adalah keamanan di perbatasan AS-Meksiko.
“Saya tegas dukung perbatasan dulu,” katanya. “Jadi kita harus menemukan cara agar kita bisa melakukan ini bersama-sama.”
Dengan tidak memasukkan bantuan tambahan ke Ukraina dalam upaya untuk menjaga pemerintahan tetap berjalan, McCarthy menutup kemungkinan paket Senat yang akan menyalurkan US$6 miliar ke Ukraina, kira-kira sepertiga dari jumlah yang diminta oleh Gedung Putih.
Baik Kongres maupun Senat menyetujui langkah sementara ini, dan anggota dari kedua partai mengabaikan peningkatan bantuan demi menghindari penutupan pemerintah yang memakan banyak biaya.
Kini Biden berupaya meyakinkan sekutu AS bahwa akan ada lebih banyak dana untuk Ukraina.
“Lihat aku,” katanya sambil menghadap kamera di Gedung Putih. “Kami akan menyelesaikannya. Saya tidak percaya mereka yang memilih mendukung Ukraina, mayoritas di Kongres dan Senat, Partai Demokrat dan Republik, murni karena alasan politik akan membiarkan lebih banyak orang mati sia-sia di Ukraina.”
Pemungutan suara di Kongres pekan lalu menunjukkan potensi masalah yang akan terjadi. Hampir separuh anggota Kongres dari Partai Republik memilih untuk menghapus US$300 juta dari anggaran belanja pertahanan untuk melatih tentara Ukraina dan membeli senjata.
Dana tersebut kemudian disetujui secara terpisah, namun penentang dukungan Ukraina merayakan peningkatan jumlah dana tersebut.
AS telah menyetujui empat putaran bantuan ke Ukraina sebagai respons terhadap invasi Rusia, yang berjumlah sekitar US$113 miliar, dan sebagian dari dana tersebut digunakan untuk melengkapi kembali peralatan militer AS yang dikirim ke garis depan.
Pada bulan Agustus, Biden meminta Kongres untuk menyediakan tambahan US$24 miliar. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...