Biden Menjelang Kunjungan ke Saudi: AS Bertujuan Mengarahkan, Bukan Merusak Hubungan
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengatakan bahwa “sejak awal, tujuan saya adalah untuk mengarahkan kembali, tetapi tidak memutuskan” hubungan dengan Arab Saudi. Dia mengatakan itu pada hari Jumat (8/7) menjelang kunjungan pertamanya ke Kerajaan itu sebagai presiden pada hari Sabtu (9/7).
Dia memuji upaya Arab Saudi untuk memulihkan persatuan di antara negara-negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC), mendukung gencatan senjata di Yaman, dan bekerja dengan para ahli AS untuk membantu menstabilkan pasar minyak, katanya dalam sebuah opini Washington Post.
Biden bertujuan untuk “memperkuat kemitraan strategis ke depan yang didasarkan pada kepentingan dan tanggung jawab bersama, sambil juga berpegang teguh pada nilai-nilai fundamental Amerika.”
Dia juga akan menjadi presiden pertama yang terbang dari Israel ke Jeddah, dalam sebuah langkah yang dia gambarkan sebagai simbol dari hubungan yang sedang berkembang antara kedua negara.
Hubungan Arab Saudi-AS berada pada titik terendah dalam sejarah setelah Biden menjadi Presiden.
Dia membuat, selama kampanye pemilihannya, sejumlah kritik terhadap Arab Saudi, tetapi tampaknya telah mengambil pendekatan yang lebih damai setelah perang di Ukraina dan meroketnya harga minyak.
Gedung Putih mengumumkan pada bulan Juni bahwa Biden akan mengunjungi Arab Saudi dan bertemu dengan Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, serta berpartisipasi dalam KTT Dewan Kerjasama Teluk, yang diketuai oleh Arab Saudi.
Sekretaris Pers Gedung Putih, Karine Jeane-Pierre, mengatakan pada saat itu bahwa Biden menghargai kepemimpinan dan undangan Raja Salman.
“Sebuah wilayah yang bersatu melalui diplomasi dan kerja sama, daripada terpecah melalui konflik, cenderung tidak menimbulkan ekstremisme kekerasan yang mengancam tanah air kita atau perang baru yang dapat menempatkan beban baru pada pasukan militer AS dan keluarga mereka,” tulis Biden pada hari Sabtu, menambahkan bahwa Arab Saudi adalah salah satu negara yang dapat mempengaruhi stabilitas regional.
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...