BII Dipolisikan Akibat Dugaan Penipuan
JAKARTA, SATUHARAPAN - PT Daeyu, perusahaan industri Garmen di Tambun, Bekasi melaporkan Bank Internasional Indonesia (BII) ke Mapolda Metro Jaya, Senin (9/9). Pelaporan tersebut, terkait dugaan penipuan yang dilakukan BII terhadap PT Daeyu. PT Daeyu sendiri merasa ditipu BII setelah kehilangan uang sekitar setengah milyar lebih.
Kasus ini dilaporkan sendiri oleh Direktur Keuangan PT Daeyu Yarnis, didampingi kuasa hukumnya, Radhie Noviadi Yusuf. ''Kita melaporkan perkara Pemalsuan, Penipuan, dan Penggelapan dalam Perbankan dengan nomor laporan TBL/3115/IX/2013/PMJ/ Dit Reskrimum tertanggal 9 September 2013,'' kata Radhie, Senin (9/9).
Menurut Radhie, laporan ini terkait dengan pasal 263, 378, 372 KUHP dan pasal 47 a pasal 50 UU RI no 7 tahun 1992 tentang perbankan terkait penipuan tersebut. Radhie menjelaskan, peristiwa berawal ketika pelapor mengakui kehilangan dana nasabah di rekening BII cabang Juanda senilai Rp 681.100.000.
Itu terjadi pada 10 April 2013. Menurut Radhie, ketika kliennya melakukan transaksi pencairan dana dari sejumlah cek, pihaknya mendapat konfirmasi di pihak BII. Radhie menjabarkan, cek yang dicairkan bernomor 987919, 987820, 987922 senilai Rp 17.318.060, cek bernomor 987923 senilai Rp 28.747.610, cek bernomor 987924 senilai Rp 5 juta, dan cek bernomor 987925 senilai Rp 2.851.814.
Radhie mengatakan, yang jadi masalah BII mencairkan lagi cek tersebut tanpa adanya konfirmasi. ''Masak sudah dicairkan, bisa dicairkan kembali. Jadinya ada pencairan ganda, dan itu tanpa konfirmasi,'' kata Radhie
Cek yang sudah dicairkan sebelumnya, cair kembali dengan nominal yang cukup besar. Selain itu, lanjutnya, cek dengan nomor 987921 yang masih disimpan di buku cek dengan coretan 'batal' malah muncul lagi dan cair. ''Kita kecewa karena pihak BII mengatakan sudah sesuai prosedur,'' kata Radhie.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Ibu Kota India Tercekik Akibat Tingkat Polusi Udara 50 Kali ...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang di ibu kota India menutup sekolah, menghentikan pembangun...