BKKBN: Angka Kelahiran di Kalangan Remaja Putri Tinggi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan angka kelahiran pada kalangan remaja putri masih tinggi, yakni sekitar 48 per 1.000 perempuan usia 15 - 19 tahun.
"Capaian ini masih jauh dari target MDGs (Millennium Development Goals, Red) 2015 sekitar 30 per 1.000 remaja perempuan usia 15 hingga 19 tahun," kata Deputi Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Keluarga (KSPK) BKKBN Sudibyo Alimoeso pada Selasa (6/1).
Di Kalimantan Barat, angka ini bahkan mencapai 104 per 1.000 kelahiran remaja perempuan usia 15 - 19 tahun atau melebihi rata-rata nasional.
"Kalbar dan NTT cukup tinggi, karena itu program Generasi Berencana (GenRe) di 2015 juga akan difokuskan di sana dan wilayah lain yang angka kelahiran remajanya tinggi," kata dia.
Sebelumnya, program GenRe difokuskan di sepuluh provinsi yakni Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, NTT, dan Kalimantan Selatan.
Pada 2015 program itu akan dilakukan serentak di seluruh Indonesia.
Sudibyo menjelaskan program GenRe merupakan program untuk menjawab tantangan dan masalah remaja terutama menyangkut kesehatan reproduksinya.
"BKKBN khawatir dengan perilaku remaja yang cenderung semakin terjebak dengan problematika remaja seperti seks bebas, napza dan HIV/AIDS," kata dia.
Padahal, jumlah remaja Indonesia yang besar, yakni sekitar 67 juta orang merupakan segmen terbesar komposisi penduduk Indonesia. (Ant)
Editor : Sotyati
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...