BKPM Lakukan Pemasaran Investasi di Guangzhou
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani, hari ini (21/7) dijadwalkan memulai kegiatan pemasaran investasi di Guangzhou, Tiongkok.
Franky diagendakan untuk memaparkan tentang perbaikan kebijakan investasi di Indonesia, termasuk paket kebijakan ekonomi yang sudah dikeluarkan Pemerintah Indonesia, di hadapan 81 investor Guangzhou.
Beberapa isu paket kebijakan yang akan dipaparkan antara lain insentif fiskal untuk industri padat karya dan sektor transportasi, formula penentuan upah minimum, percepatan dwelling time, Daftar Negatif Investasi (DNI) serta perbaikan kemudahan berusaha di Indonesia.
Franky Sibarani menyampaikan bahwa paket kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah perlu dikomunikasikan kepada investor sehingga dapat meyakinkan mereka terkait perbaikan iklim investasi di Indonesia.
”Kami memanfaatkan kegiatan pemasaran investasi yang dilakukan untuk sekaligus mensosialisasikan paket kebijakan ekonomi yang telah dikeluarkan. Indonesia menawarkan berbagai macam kemudahan investasi dengan harapan mendapatkan investasi yang berkualitas serta yang paling mendasar adalah mendatangkan kemanfaatan yang optimal bagi masyarakat sekitarnya,” katanya dalam keterangan resmi kepada media, hari Kamis (21/7).
Sementara itu, terkait investasi, Franky menjelaskan bahwa Indonesia sebagai negara tujuan utama investasi di ASEAN serta negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi tertinggi ketiga di dunia menunjukkan bahwa kondisi makro perekonomian Indonesia masih mendukung untuk tumbuhnya investasi.
”Dengan masuknya investasi Tiongkok yang berkualitas, ini diharapkan akan semakin mengokokohkan kontribusi investasi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia,” katanya.
Dia menambahkan, BKPM juga mendorong investasi yang masuk dapat mendatangkan kemanfaatan maksimal bagi masyarakat sekitarnya, baik melalui penyerapan tenaga kerja maupun manfaat secara ekonomi.
"Kami juga mendorong investor untuk selalu mematuhi aturan yang ada terkait proyek investasi yang mereka kerjakan," lanjutnya.
Dalam kegiatan forum bisnis tersebut direncanakan hadir pejabat dari kedua negara yakni Konjen RI untuk Guangzhou Ratu Silvy Gayatri dan Ketua CCPIT (China Council for Promotion and International Trade) Provinsi Guangdong Chen Qiuyan.
Bagi Franky, kunjungan yang dilakukan ke Tiongkok merupakan kunjungan yang kesembilan, sementara kunjungan ke Guangzhou merupakan kunjungan yang kedua kalinya selama menjabat sebagai Kepala BKPM.
”Ini menunjukkan besarnya potensi minat investasi yang disampaikan oleh investor Tiongkok,” jelasnya.
Dari data yang dimiliki oleh BKPM untuk periode 2010-2015, tercatat sudah US$ 52,3 miliar komitmen investasi asal Tiongkok terdaftar di BKPM.
Untuk periode triwulan pertama tahun 2016, realisasi dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT) mencapai US$ 464 juta terdiri dari 339 proyek dan menyerap tenaga kerja 10.167 tenaga kerja. Posisi Tiongkok tersebut berada di peringkat keempat setelah Singapura, Jepang dan Hong Kong (RRT).
Editor : Eben E. Siadari
Tentara Ukraina Fokus Tahan Laju Rusia dan Bersiap Hadapi Ba...
KHARKIV-UKRAINA, SATUHARAPAN.COM-Keempat pesawat nirawak itu dirancang untuk membawa bom, tetapi seb...