BKPM: Nilai-nilai Keberagaman Penting bagi Iklim Investasi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah terus berupaya merajut kebinekaan yang ada dengan menggelar forum kebangsaan.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong (Tom) dijadwalkan akan menjadi salah satu panelis dalam dialog bersama dengan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, dan Menteri Dalam Negeri.
Acara yang dilaksanakan bekerjasama dengan Persatuan Solidaritas Masyarakat Tionghoa Indonesia (PSMTI) tersebut berupaya untuk kembali mengingatkan masyarakat mengenai pentingnya nilai-nilai persatuan dan kesatuan yang selama ini merekatkan bangsa.
Tom menyampaikan, bahwa pihaknya mengapresiasi positif pihak penyelenggara kegiatan yakni Kementerian Koordinator Polhukam serta PSMTI.
“Saya rasa nilai-nilai kebersamaan dalam keberagaman yang ada di masyarakat harus terus dipupuk. Hal ini merupakan salah satu elemen mendasar yang penting sebagai bagian untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif,” kata Tom, hari Rabu (25/1).
Kegiatan forum kebangsaan tersebut mengangkat tema “Meningkatkan Kepedulian Sosial dan Peran Serta Masyarakat Guna Memperteguh Kebhinekaan Dalam Rangka Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa”.
Dalam kegiatan tersebut, rencananya hadir segenap komponen bangsa termasuk di antaranya budayawan, olahragawan, maupun elemen masyarakat lainnya.
Menurut Tom, capaian kesejahteraan bangsa akan semakin bermakna apabila nilai-nilai kebersamaan dalam masyarakat terawat dan terpelihara dengan baik.
“Demikian sebaliknya, akan sia-sia capaian pertumbuhan ekonomi maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat apabila masyarakat jauh dari nilai-nilai kebersamaan,” katanya.
Sementara Deputi VI Kesbang Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Arief Mukiyat, menambahkan bahwa sesuai arahan Presiden Joko Widodo dalam Ratas bahwa tahun 2017 salah satu perhatian utama pemerintah adalah menghadirkan pemerataan pembangunan.
“Forum kebangsaan ini mencoba mewadahi berbagai pihak yang ingin berkontribusi pemikiran kepada bangsa,” katanya.
Arief menambahkan, bahwa harapannya forum kebangsaan yang diselenggarakan bersama Kemenko Polhukam serta PSMTI tersebut dapat mendorong berbagai masyarakat terutama masyarakat Tionghoa untuk semakin mempererat kebersamaan di tengah realitas kebhinekaan yang ada.
Forum Kebangsaan diharapkan dapat menjadikan perayaan Imlek 2568/2017 yang jatuh pada tanggal 28 Januari 2017 sebagai momentum untuk meningkatkan hubungan antar manusia dan meningkatkan kepedulian sosial masyarakat Tionghoa Indonesia sesuai nilai-nilai Pancasila dalam menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa.
Kegiatan yang rencananya dihadiri oleh kurang lebih 200 peserta dari berbagai dan sebagian besar kelompok marga etnis Tionghoa tersebut memiliki tujuan untuk menyalurkan energi positif dalam penyelenggaraan kegiatan-kegiatan Imlek yang selama ini dilakukan dalam kelompok-kelompok kecil.
Dengan menghadirkan dialog interaktif dan pesan-pesan kebangsaan baik dari Menko Polhukam, serta panelis lainnya, kegiatan tersebut diharapkan dapat berkontribusi positif pada upaya untuk meneguhkan prinsip-prinsip kebersamaan dalam berbangsa dan bernegara. (PR)
Editor : Eben E. Siadari
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...