BKPM Pacu Investasi Pariwisata dan Infrastruktur Pendukung
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terus proaktif memasarkan potensi investasi di sektor Pariwisata dan infrastruktur pendukungnya.
Salah satunya melalui kegiatan pemasaran potensi investasi daerah Regional Investment Forum (RIF) yang akan diselenggarakan pekan depan, tepatnya pada tanggal 23 Februari 2017 di Nusa Dua, Bali.
Kegiatan dengan tema “Promosi Investasi di Bidang Industri Pariwisata dan Infrastruktur Pendukung” tersebut bertujuan untuk mempromosikan potensi investasi pariwisata dan infrastruktur pendukungnya di daerah kepada existing investor maupun calon investor baik domestik maupun asing.
Kepala BKPM, Thomas Lembong (Tom) menyampaikan bahwa kegiatan Regional Investment Forum berupaya untuk meningkatkan investasi di bidang pariwisata serta infrastruktur pendukungnya.
“Saat ini investasi di sektor pariwisata dan infrastruktur pendukung masih belum optimal, ini yang akan kami dorong agar lebih meningkat lagi,” kata Tom di Jakarta, hari Jumat (17/2).
Menurut Tom, lima tahun terakhir kontribusi sektor pariwisata masih sangat rendah di level 2,2 persen atau Rp 51,2 triliun dari total realisasi investasi yang masuk. Dari data BKPM tahun 2016 investasi sektor pariwisata PMDN mencapai Rp 2,2 triliun, sementara PMA Rp 12,8 triliun, sehingga total investasi sektor pariwisata pada tahun 2016 mencapai Rp 15 triliun.
"Meski demikian sektor ini cukup prospektif karena dalam lima tahun terakhir rata-rata pertumbuhannya mencapai 18 persen per tahun," katanya.
Tom menambahkan bahwa selain mendorong sektor pariwisata serta infrastruktur pendukungnya, BKPM juga akan terus mendorong pertumbuhan investasi di luar Pulau Jawa. Dari data realisasi investasi tahun 2016, rasio investasi Jawa dan Luar Jawa berada di level 54 persen berbanding 46 persen.
“Angka pertumbuhan realisasi investasi di luar Pulau Jawa dalam kurun periode tahun 2016 mencapai 22,2 persen, di atas pertumbuhan realisasi investasi di Pulau Jawa yang sebesar 11 persen. Pertumbuhan tersebut sejalan dengan arahan Presiden Jokowi untuk menciptakan pemerataan,” jelasnya.
Kegiatan Regional Investment Forum 2017 yang akan dibuka langsung oleh Kepala BKPM tersebut juga menghadirkan pembicara-pembicara utama seperti Dubes RI untuk RRT, Dubes RI untuk Persatuan Emirat Arab, serta perwakilan pelaku bisnis.
Kegiatan tersebut juga akan dihadiri oleh Kepala Dinas Penanaman Modal-PTSP Provinsi, Bupati/Walikota serta Kepala Dinas terkait dari seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Bali, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia dan Asosiasi Bisnis, Pariwisata dan konstruksi, Pengelola lima Kawasan Pariwisata di KTI : KEK Mandalika, Nusa Tenggara Barat; KEK Morotai, Maluku Utara; Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur; Wakatobi, Sulawesi Tenggara; dan Bunaken, Sulawesi Utara.
Selain itu, penyelenggara juga akan mengundang perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur, perusahaan jasa pariwisata serta industri perbankan dan jasa keuangan.
Tom mengatakan bahwa BKPM juga akan menggunakan berbagai inovasi digital dalam pelaksanaan acara tersebut.
“Salah satunya adalah penggunaan aplikasi Sli.do yang memungkinkan bagi masyarakat yang melihat melalui live streaming untuk bertanya kepada narasumber yang hadir,” lanjutnya.
Kegiatan RIF 2017 tersebut akan digelar back to back dengan dua kegiatan BKPM lainnya yakni Peluncuran Perluasan Implementasi Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK) pada tanggal 22 Februari 2017, serta kegiatan Rakornas BKPM pada tanggal 24 Februari 2017 yang akan mengumpulkan seluruh aparat penanaman modal baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten dan Kota di Indonesia.
“Penyelenggaraan tiga kegiatan BKPM tersebut memiliki nilai strategis dalam mendukung pencapaian target investasi tahun 2017 sebesar Rp 678,8 triliun,” katanya. (PR)
Editor : Eben E. Siadari
Tentara Ukraina Fokus Tahan Laju Rusia dan Bersiap Hadapi Ba...
KHARKIV-UKRAINA, SATUHARAPAN.COM-Keempat pesawat nirawak itu dirancang untuk membawa bom, tetapi seb...