BKPM Temui 13 Investor Potensial AS di Washington
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani, hari ini (23/5) dijadwalkan bertemu dengan 13 perusahaan Amerika Serikat yang berminat untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
Kegiatan yang dilaksanakan di Washington DC ini dikoordinasikan oleh KBRI Washington DC bekerjasama dengan kantor perwakilan BKPM (IIPC) di New York. Sebelumnya, kemarin (22/5), Franky juga berkoordinasi dengan Dubes RI untuk Amerika Serikat Budi Bowoleksono terkait rencana kegiatan yang dilakukan di Amerika Serikat.
Franky Sibarani menyampaikan bahwa 13 perusahaan Amerika Serikat terdiri dari beberapa sektor. ”Di antaranya industri migas, industri logam, industri farmasi, industri pertambangan, industri botol dari kaca, industri otomotif, industri pengolahan data, industri pertahanan dan perbankan,” katanya dalam keterangan resmi kepada media, hari Senin (23/5).
Pertemuan dengan perusahaan-perusahaan di sektor-sektor yang potensial tersebut menurut Franky, merupakan permintaan dari pihak investor terkait.
”Ini menunjukkan bahwa minat investasi dari Amerika Serikat sebenarnya cukup besar. Dari data FDI Market outward investment mereka terbesar di dunia,” jelasnya.
Sementara realisasi investasi yang masuk ke Indonesia masih belum menunjukkan potensi tersebut. ”Data BKPM triwulan I 2016, realisasi investasi AS yang masuk US$ 10 juta berada di peringkat 21,” katanya.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengintensifkan kegiatan pemasaran investasi yang efektif dan fokus terhadap pemenuhan kebutuhan perusahaan yang berminat untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
”Dalam kesempatan ini kami juga akan menyampaikan perubahan paradigma di BKPM dari rezim perizinan menjadi rezim pelayanan,” katanya.
Dalam sepekan 23-28 Mei 2016, Kepala BKPM Franky Sibarani direncanakan melakukan kegiatan pemasaran investasi di Amerika Serikat dan Kanada. Tercatat ada lima forum bisnis yang akan diselenggarakan di lima kota di kedua negara, bekerjasama dengan perwakilan Republik Indonesia di Amerika Serikat dan Kanada.
Forum bisnis akan diselenggarakan masing-masing di Washington DC, Salt Lake City, dan Los Angeles untuk Amerika Serikat, serta Toronto dan Montreal untuk Kanada. Selain itu, Kepala BKPM juga akan mengadakan pertemuan one on one dengan perusahaan-perusahaan di kedua negara yang sudah mengindikasikan minat berinvestasi ke Indonesia, baik yang melakukan investasi baru maupun perluasan.
Amerika Serikat tergolong negara prioritas pemasaran investasi, Dari data yang dimiliki oleh BKPM pada tahun 2015, nilai realisasi investasi AS mencapai US$ 893 juta terdiri dari 261 proyek dengan didominasi oleh sektor-sektor pertambangan.
Dari sisi komitmen, tercatat masuknya komitmen US$ 4,8 miliar terdiri dari 76 proyek. Untuk diketahui, BKPM pada tahun 2016 menargetkan capaian realisasi investasi bisa tumbuh 14,4 persen dari target tahun 2015 atau mencapai Rp 594,8 triliun.
Realisasi ini dikontribusi dari PMA sebesar Rp 386,4 triliun atau naik 12,6 persen dari target PMA tahun lalu, serta dari PMDN sebesar Rp 208,4 triliun naik 18,4 persen dari target PMDN tahun lalu.
Untuk mencapai target tersebut, BKPM pada menetapkan 10 negara prioritas termasuk di antaranya Amerika Serikat, Australia, Singapura, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, RRT, Timur Tengah, Malaysia, dan Inggris.
Editor : Eben E. Siadari
Wapres Lihat Bayi Bernama Gibran di Pengungsian Erupsi Lewot...
FLORES TIMUR, SATUHARAPAN.COM - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka mengunjungi seorang b...