BKPM Ujung Tombak Investasi Nasional, Anggaran Ditambah

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Iskandar Syaichu, anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) Fraksi Partai Persatuan Pembangunan menyebut Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebagai ujung tombak investasi nasional harus mengajukan tambahan anggaran.

"Saya melihat Pak Franky anggaran BKPM ini sangat minim, terus terang apalagi tugas BKPM menurut saya sangat berat," kata Iskandar saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi VI DPR RI dengan segenap jajaran BKPM, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (22/1).

Menurut dia, BKPM berperan menumbuhkan investasi yang menjadi salah satu poin penting pertumbuhan ekonomi nasional.

Dalam kesempatan yang sama Franky Sibarani Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengemukakan pihaknya menurut Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2015 mendapat alokasi sebesar 632,12 miliar.

“Kami (BKPM) melakukan penghematan perjalanan dinas dan refocusing (melakukan fokus ulang) dari penggunaan kegiatan yang menghabiskan biaya,” kata Franky.

Iskandar mengemukakan apabila penghematan anggaran tahun lalu sebanyak Rp 44 miliar sebagian diambil dari program peningkatan daya saing penanaman modal, padahal itu jadi pilar penting BKPM.

"Apalagi APBN-P (Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan) BKPM tidak mencantumkan anggaran tambahan. Saya usulkan alokasi tambahan dalam upaya pertajam pertumbuhan investasi,” kata Iskandar.

Iskandar mempertanyakan sanggupkah BKPM mengatasi tantangan investasi saat ini di tengah perlambatan ekonomi.

“Bagaimana upaya BKPM saat ini meningkatkan investor asing berinvestasi ke dalam negeri, tetapi penanaman modal tetap dibutuhkan sementara ada beberapa negara potensial yang pertumbuhan ekonominya lambat,” Iskandar mengakhiri pertanyaannya.

Editor : Eben Ezer Siadari