Blatter dan Del Bosque Tolak Rasisme pada Sepak Bola
MADRID, SATUHARAPAN.COM – Pelatih tim nasional Spanyol, Vicente Del Bosque dan Presiden FIFA, Sepp Blatter mengatakan pada Rabu (30/4) bahwa keduanya menolak rasisme dalam sepak bola.
Del Bosque mengomentari pelemparan pisang yang dilakukan pendukung Villareal kepada salah seorang gelandang bertahan Barcelona, Dani Alves saat Villareal takluk 2-3 oleh Barcelona pada Senin (28/4) dini hari WIB yang disebut sejumlah media massa Spanyol karena alasan perbedaan warna kulit.
“Dalam sepakbola tidak ada rasisme, sama sekali tidak, saya ingin jangan terulang lagi,” kata Del Bosque.
“Ini bukan sesuatu yang semua orang senang lakukan. Dalam kacamata saya sebagai pelaku sepak bola, saya tidak mengenal dan tidak ada usaha untuk bersentuhan dengan rasisme,” lanjut mantan pelatih Real Madrid tersebut.
Sejalan dengan Del Bosque, Presiden FIFA Sepp Blatter mengecam tindakan rasis yang yang dilakukan suporter Villarreal kepada Dani Alves.
"Apa yang dilakukan Alves saat itu sebenarnya cukup mengejutkan, dia mampu untuk memberikan toleransi terhadap tindakan memalukan tersebut," kata Blatter.
Fans Villareal meledek pemain Barcelona, Dani Alves dengan melemparinya pisang. Namun, Dani malah mengambil dan memakannya di depan mereka.
"Terkadang kita menderita di Spanyol dengan cara seperti ini," kata dia setelah pertandingan. Dani Alves mengatakan, ada banyak cara untuk menanggapi hinaan tersebut. Antara lain, dengan mengira para penonton ingin bercanda.
"Tapi ini memang sulit, jika kalian tidak menganggapnya sesuatu yang serius, mereka akan terus seperti itu," kata Dani.
Dilansir dari Soccer America Daily, Alves kerap menjadi target penonton untuk melakukan aksi rasis. Akhir Januari kemarin, fans Real Madrid menyanyikan sebuah lagu yang menyebut Alves sebagai monyet. Setelah memakan pisang itu, Alves mengantarkan Barcelona menang 3-2.
Lebih lanjut, Blatter menegaskan tindakan seperti itu dipastikan tidak akan mendapat tempat di gelaran Piala Dunia di 2014.
“Kita semua harus bersatu untuk memerangi segala macam bentuk tindakan diskriminasi. Di Piala Dunia, tidak akan ada toleransi untuk rasisme,” tutup Blatter.
Sejumlah pesepak bola yang pernah menjadi sasaran rasisme antara lain Kevin Prince Boateng (Schalke 04), Mario Balotelli (AC Milan), dan Yaya Toure (Manchester City). (fifa.com/mirror.co.uk/bbc.co.uk).
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...