BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami, Masyarakat Mentawai Aman
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan peringatan dini tsunami yang disebabkan oleh gempa 7,8 skala richter, pada pukul 19:49:47 WIB, hari Rabu (2/3), telah berakhir. Dengan demikian masyarakat dapat kembali ke rumah masing-masing dengan tenang. Tidak perlu takut dan kondisi aman.
“Posko Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menerima informasi dari BMKG bahwa peringatan dini tsunami yang disebabkan oleh gempa 7,8 skala richter, pada 2-3-2016 pukul 19:49:47 WIB, dinyatakan telah berakhir. BNPB menerima pencabutan peringatan tsunami pada 2-3-2016 pukul 22.34 WIB,” kata Kepala Data dan Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan tertulis kepada satuharapan.com, di Jakarta, hari Rabu (2/2).
Dia menjelaskan Tsunami terdeteksi di Pulau Cocos setinggi 10 sentimeter pada pukul 21.15 WIB dan di Kota Padang setinggi 5 sentimeter pada pukul 21.40 WIB.
Kemudian, menurut Sutopo, Posko BNPB telah dapat berkomunikasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mentawai dengan radio komunikasi. Dilaporkan bahwa kondisi masyarakat aman. Masyarakat telah berada di tempat-tempat yang aman. Masyarakat di Sikakap, Pagai Selatan, Sipora, Siberut dan Kepulauan Mentawai lain dalam kondisi aman dan mengungsi di tempat yang tinggi.
“Di daerah-daerah di pulau dan sepanjang pantai Barat Sumatera seperti Nias Selatan, Nias, Simeuleu, Aceh Singkil, Aceh Barat, Muko-Muko, daerah di sepanjang Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu dan Lampung dilaporkan aman. Tidak ada korban jiwa, kerusakan bangunan dan tsunami tidak terlihat di pantai. BMKG Sumbar telah mencabut peringatan tsunami untuk 15 daerah sejak pukul 21.30 WIB,” katanya.
Dia melanjutkan, masyarakat di Kota Padang dan sebagian di pesisir barat Sumatera merespon peringatan tsunami dengan evakuasi di shelter tsunami. Sebelumnya BNPB membangun beberapa shelter dan telah digunakan masyarakat evakuasi. Selain itu juga memanfaatkan atap masjid, gedung bertingkat, sekolah dan lainnya. Di beberapa tempat terjadi kepanikan, kemacetan lalu lintas karena banyak masyarakat yang membawa kendaraan bermotor.
“Dengan dicabutnya peringatan tsunami maka masyarakat diminta kembali ke rumah dengan tertib. Tidak perlu takut. Yang penting selalu waspada dan mengikuti arahan aparat,” tutur Sutopo.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...