BMKG Deteksi 120 Titik Api di Riau
PEKANBARU, SATUHARAPAN.COM - Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru mendeteksi 759 titik panas atau hotspot di wilayah Pulau Sumatera, yang didominasi oleh Jambi, Sumatera Selatan, dan Riau. juga ditemukan 120 titik api di delapan kabupaten dan kota di Provinsi Riau.
"Berdasarkan satelit Terra dan Aqua pada Senin (31/8) pukul 05.00 WIB, kita mendeteksi sebanyak 164 titik panas dengan 120 di antaranya dipastikan sebagai titik api," kata Kepala BMKG Pekanbaru Sugarin di Pekanbaru, Senin (31/8).
Ia menjelaskan, terdapat tiga kabupaten di Riau yang menjadi penyumbang titik api terbanyak, yakni Indragiri Hili dengan 64 titik api, Indragiri Hulu dengan 22 titik api, serta Pelalawan dengan 18 titik api.
Sementara itu, sejumlah titik api lainnya menyebar di Siak dengan tujuh titik api, Bengkalis dan Dumai masing-masing tiga titik api, serta Kampar dan Rokan Hilir dengan dua dan satu titik api.
Jumlah titik api di Riau dalam tiga hari terakhir terus meningkat. Menurut Sugarin, hal ini dikarenakan Riau akan terus mengalami musim kemarau hingga Oktober mendatang.
"September seharusnya sudah memasuki musim penghujan, akan tetapi dampak El Nino membuat siklus cuaca berubah, musim kemarau berlangsung hingga Oktober mendatang," katanya.
Sementara itu, akibat peningkatan jumlah titik api, sejumlah daerah yang sebelumnya telah diselimuti kabut asap saat ini kondisinya semakin memburuk.
Di Kota Pekanbaru, asap terlihat sangat tebal dengan jarak pandang hingga satu kilometer. Sementara itu di Pelalawan jarak pandang berkisar 500 meter.
Akibat dari lonjakan titik panas dan titik api ini, tiga kota di Riau terkepung kabut asap pekat, sehingga berdampak pada terganggunya jarak pandang. Hasil monitoring BMKG, Pekanbaru berasap dengan jarak pandang 1 km dan Rengat berasap dengan jarak pandang 2 km.
"Pantauan kami, daerah paling parah terkena dampak paparan kabut asap adalah Pelalawan, dengan jarak pandang hanya 800 meter. "Kita imbau kepada masyarakat agar mengurangi aktivitas di luar rumah atau gunakan masker," kata Sugarin
Sebelumnya Pemerintah Provinsi Riau telah memutuskan untuk memperpanjang status siaga darurat kabut asap, hingga akhir September mendatang.
Menurut kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau Edwar Sanger perpanjangan status siaga darurat kabut asap tersebut merupakan langkah Pemerintah Riau, melalui Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan untuk mengantisipasi terjadinya kembali bencana kebakaran di Riau.(Ant/goriau.com)
Editor : Sotyati
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...