BMKG: Siklon Tropis Ferdinand Tidak Akan Mendekati Indonesia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Siklon tropis Ferdinand tidak akan mendekati Indonesia, karena sifat siklon tropis yang bergerak menjauhi garis katulistiwa, kata Kepala Pusat Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) A Fachri Radjab.
"Jadi kalau ada yang mengatakan siklon tropis Ferdinand akan masuk ke Indonesia itu tidak benar. Yang terjadi di Indonesia saat ini dampak tidak langsungnya saja," kata dia di Jakarta, Rabu (26/2).
Ia mengatakan, siklon tropis memiliki periode hidup paling lama hanya dua minggu. Siklon tropis Ferdinand muncul pada Senin (24/2), pukul 07.00 WIB di perairan barat Australia dan bergerak ke barat daya dan diperkirakan akan punah pada Kamis (27/2), pukul 19.00 WIB.
Meskipun tidak akan masuk Indonesia, katanya, pergerakan siklon tropis Ferdinand, membawa dampak tidak langsung ke Indonesia, yaitu menyebabkan daerah pertemuan angin.
"Daerah pertemuan angin itu menyebabkan penumpukan awan yang berdampak pada peningkatan curah hujan di Indonesia," katanya.
Namun, Fachri mengatakan curah hujan yang tinggi di Indonesia, terutama di wilayah Pulau Jawa, bukan hanya disebabkan faktor siklon tropis Ferdinand, melainkan juga karena musim hujan.
"Saat ini, seluruh wilayah Indonesia masuk musim penghujan. Untuk Jabodetabek dan Pulau Jawa pada umumnya, saat ini sedang puncak musim penghujan," katanya.
Oleh karena itu, katanya, peluang terjadi hujan lebat hingga sangat lebat sebagai hal yang besar terjadi di Jabodetabek dan Pulau Jawa, hingga musim hujan berakhir yang diperkirakan terjadi pada akhir April 2020.
Meskipun curah hujan diperkirakan masih tinggi, BMKG memperkirakan hujan yang menyebabkan banjir di Jabodetabek pada 1 Januari 2020, akan tetap menjadi curah hujan tertinggi hingga akhir musim hujan.
"Curah hujan tertinggi saat terjadi banjir Jabodetabek, Rabu (25/2) lalu, hanya 278 milimeter, sedangkan curah hujan tertinggi pada 1 Januari 2020 mencapai 337 milimeter," katanya.
Waspada Potensi Hujan Lebat (25 Februari-2 Maret 2020)
Sementara itu Deputi Bidang Meteorologi Drs R Mulyono R Prabowo MSc, dilansir situs resmi bmkg.g.id, pada Rabu (26/2), mengemukakan BMKG memprakirakan dalam periode sepekan ke depan curah hujan dengan Intensitas Lebat yang terjadi secara kontinyu disertai kilat/petir berpotensi terjadi di wilayah-wilayah berikut:
Periode 25-28 Februari 2020: Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, Papua Barat, Papua
Periode 29 Februari-2 Maret 2020: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, Papua
Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.
Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, BMKG membuka layanan informasi cuaca 24 jam, yaitu melalui:
call center 021-6546315/18;, https://www.bmkg.go.id; dan untuk pendalaman lanjut di : https://signature.bmkg.go.id/users/impact, http://web.meteo.bmkg.go.id/id/model-prediksi-cuaca/nwp-parameter-cuaca/hujan/daily-precipitation/precipitation-daily
http://web.meteo.bmkg.go.id/id/model-prediksi-cuaca/nwp-parameter-cuaca/hujan/daily-precipitation/peta-prediksi-ch-jabodetabek,http://hidromet.sih3.bmkg.go.id/
Juga : follow media sosial @infoBMKG;, aplikasi iOS dan android "Info BMKG";, atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat. (Ant/bmkg.g.id)
Editor : Sotyati
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...