BMKG: Tinggi Gelombang Laut Arafura Empat Meter
AMBON, SATUHARAPAN.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pattimura Ambon, menyampaikan tinggi gelombang Laut Arafura dan Kepulauan Tanimbar Maluku mencapai empat meter, sehingga rawan bagi pelayaran tradisional beberapa hari ke depan.
"Gelombang mencapai empat meter itu rawan dan berbahaya bagi pelayaran armada tradisional maupun kapal motor penyeberangan," kata Kepala BMKG Stasiun Pattimura Ambon, George Mahubessy, di Ambon, Senin (18/5).
Karena itu, dia mengingatkan, nelayan yang hendak menangkap ikan jangan memaksakan diri melaut hanya dengan mengandalkan armada tradisional.
"Armada tradisional tersebut tidak kuat menahan gempuran ombak setinggi empat meter, sehingga lebih baik mengantisipasi kemungkinan terjadi musibah laut," katanya lagi.
Laut Arafura secara geografis berbatasan dengan Australia, sedangkan Kepulauan Tanimbar dekat negara tetangga Timor Leste.
Dia juga menyampaikan, kondisi gelombang tinggi mencapai tiga meter terjadi di Laut Banda, perairan Pulau Ambon, perairan Kepulauan Kai, dan Laut Seram.
George mengemukakan, peringatan dini tersebut telah diteruskan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pada sembilan kabupaten dan dua kota, sehingga diharapkan dapat dipatuhi masyarakat.
"Jangan memaksakan diri berlayar sekiranya kondisi cuaca ekstrem. Langkah ini untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi musibah laut," kata George.
Dia juga mengharapkan para bupati dan wali kota, agar mengimbau perusahan penyedia maupun pengguna jasa transportasi laut, untuk memperhatikan perubahan cuaca secara ekstrem, sehingga tidak memaksakan diri berlayar.
Dalam kondisi cuaca ekstrem, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Ambon, berwenang tidak memberikan izin berlayar, bahkan sekiranya dipandang perlu aktivitas pelayaran untuk sementara ditutup sambil menunggu laporan perkembangan cuaca terbaru selanjutnya.
Para pengguna jasa transportasi laut, juga diminta dapat memaklumi bila terjadi penundaan dan keterlambatan jadwal keberangkatan kapal laut akibat faktor cuaca, karena harus mempertimbangkan untuk memprioritaskan keselamatan pelayaran penumpang.(Ant)
Editor : Sotyati
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...