BMKG: Waspada Hujan Deras Sepekan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Andi Eka Sakya, mengharapkan pemerintah dan pemangku kepentingan untuk waspada terhadap kemungkinan terjadinya hujan deras sepekan ke depan yang dapat memicu bencana alam.
Beberapa faktor yang mendominasi kondisi dinamika atmosfer Indonesia adalah faktor regional dan lokal. Faktor tersebut meliputi aliran massa udara dingin (cold surge) Asia, pusaran angin (vortex), badai tropis, dan aliran massa udara basah (MJO) yang mulai memasuki wilayah Indoensia Barat, seperti diutarakan Andi Eka Sakya di depan puluhan media massa cetak, elektronik, dan online pada Jumat (25/11), seperti dilansir situs bmkg.go.id.
"Hal tersebut berdampak pada kondisi cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang,” kata Andi Eka.
Andi Eka menambahkan, fenomena La Nina saat ini masih dalam kondisi lemah, diprediksi bertahan hingga awal 2017, sementara kondisi anomali suhu muka laut (SML) yang hangat berkisar antara 2-4 derajat celsius mengindikasikan suplai uap air yang cukup kuat, sebagai pendukung pembentukan pertumbuhan awan hujan di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Sulawesi. "Namun mulai Januari hingga Mei 2017 kondisi SML Indonesia akan berada dalam kondisi normal,” katanya.
Ia mengatakan, dengan adanya aliran monsoon dingin Asia pada akhir November, dan dibarengi dengan MJO, diindikasikan potensi peningkatan intensitas hujan pada beberapa kawasan di wilayah Indonesia pada akhir November hingga awal Desember khususnya di wilayah Sumatera, Jawa bagian selatan dan barat, Kalimantan.
"Potensi hujan sedang-lebat masih berpeluang terjadi pada 25-30 November di banyak tempat di Indonesia," kata Andi, seperti dikutip dari Antara.
Andi mengatakan, hujan dengan durasi lama harus diwaspadai, karena dapat memicu terjadinya bencana banjir, longsor, atau bencana hidrometeorologi lainnya.
Masyarakat diminta agar memanfaatkan sumber-sumber informasi BMKG terkait perkembangan cuaca, termasuk menggunakan aplikasi BMKG yang dapat dipasang di telepon selular cerdas seperti Android.
Hujan deras sepekan ke depan, kata dia, berpotensi terjadi di Aceh, Sumatera Utara bagian utara, Sumatera Barat, Lampung bagian barat dan utara, Banten, Jabodetabek bagian selatan, Jawa Barat bagian barat dan selatan.
Kondisi serupa, kata dia, juga akan terjadi di Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur bagian utara, Kalimantan Barat bagian utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan dan Papua bagian utara.
Andi mengatakan, potensi gelombang tinggi akan terjadi dengan ketinggian 2,5-4,0 meter di Samudera Hindia selatan Sumatera hingga selatan Jawa.
Dalam satu bulan ke depan, kata dia, beberapa wilayah diprediksi mengalami curah hujan di atas normal seperti di bagian selatan Aceh, pesisir timur Sumatera Utara dan Sumatera Barat, Bengkulu bagian utara, Lampung bagian tengah, Pulau Bangka bagian utara, Pulau Belitung bagian selatan, Banten bagian selatan, Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Curah hujan atas normal, lanjut dia, juga akan terjadi di pesisir barat Kalimantan Barat, Sulawesi Barat bagian utara, dan sekitar Pegunungan Jayawijaya, Papua.
Sementara, prediksi curah hujan sampai pertengahan tahun 2017 seperti yang diutarakan Andi Eka Sakya menunjukkan bahwa puncak musim hujan 2016/2017 di Indonesia akan terjadi pada periode bulan Desember-Januari-Februari. Sampai Desember 2016 sebagian besar wilayah Indonesia (96,7 persen) memasuki musim hujan, sisanya tersebar mulai Januari-Mei 2017 (terakhir masuk Maluku).
Sifat hujan berada sedikit Bawah Normal, artinya curah hujan pada periode tersebut sedikit lebih rendah dari kondisi normalnya. Namun demikian hujan dengan intensitas sedang dan durasi lama harus tetap diwaspadai, karena hujan-hujan tersebut dapat memicu terjadinya ancaman bencana banjir dan longsor atau bencana hidrometeorologis lainnya.
Editor : Sotyati
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...